Karier saya sebagai tenaga pengajar dimulai tahun 2007 sebagai guru dan dosen di salah satu universitas swasta di Kabupaten Banyuwangi dan Situbondo. Beberapa pengalaman saya berawal dari PPL D2 PGSD pada SDN 4 Kebonsari Jember (2006/2007), Tenaga sukarelawan pertama kali di SDN 2 Sepanjang Banyuwangi (2007-2010) di tahun yang sama juga melaksanakan PPL S1 PGSD di SDN 2 Karangsari Banyuwangi (2008/2009) pada awal tahun 2010 saya hijrah tugas di Kabupaten tetangga yang dilatarbelakangi istri saya tugas disana menjadi seorang abdi negara pada Dinas Pertanian Kab. Situbondo, tempat mengajar saya di pada SD Islam Al-Abror Situbondo (2009/2010), barulah pada bulan Maret Tahun 2011 saya resmi menjadi seorang Abdi Negara di kelahiran saya sendiri yaitu di Kecamatan Glenmore Kab. Banyuwangi tepatnya di SDN 8 Karangharjo yang merupakan salah satu SD terpencil sesuai SK Kepala Dinas Pendidikan Kab. Banyuwangi termasuk dalam beberapa kategori SD Terpencil.
SD Negeri 8 Karangharjo lokasinya berada di Kecatamatan Glenmore posisi bagian selatan, jarak dari jantung kota kecamatan yaitu 17 Km, kebetulan tempat tinggal saya berada di wilayah kota yang setiap harinya harus berjibaku dengan alam untuk mencapai SD tercinta ini, biasanya saya berangkat jam 05.30 karena perjalanan menuju ke SD bisa memakan waktu 60 menit, dan medan yang lumayan berbatu membuat setiap perjalanan saya membutuhkan adrenalin yang cukup tinggi. Wilayah menuju SD merupakan wilayah perkebunan Coklat, Karet, dan akhir-akhir ini dengan adanya pembukaan pabrik Gula PT Glenmore yang diresmikan oleh Menteri BUMN Bapak Dahlan Iskan pada awal tahun 2013 banyak lahan-lahan coklat berganti menjadi lahan tebu baru.
Beberapa kali ban sepeda motor saya bocor dan mungkin ada beberapa komponen sepeda yang eror seperti rantai sepeda putus, mesin "ngadat" sering saya alami sehingga saya harus berjalan menuntun sepeda sejauh 10 km_an, medan yang penuh tantangan ini juga sulit kita prediksi apalagi pada musim-musim penghujan ini, kondisi jalan jika panas seperti hujan abu dan jika hujan seperti sungai. Duka dalam perjalanan memang tantangan bagi kami yang bertugas di SD yang sampai saat tulisan ini ditulis belum memiliki aliran listrik, untuk saya pribadi saya anggap itu merupakan tantangan tersendiri dan wajib di syukuri karena bukan saya sendiri yang menjalani hal tersebut, banyak guru-guru dari kota yang umur sudah senior masih menekuni hal tersebut dengan tidak meminta mutasi pada atasan.
Rasa letih, penat dan terkadang kesal dalam perjalanan sangat terobati sekali pada saat mencapai sekolah, dengan antusiasme anak-anak dalam menyambut Bapak dan Ibu guru sangatlah luar biasa, sampai pembelajaran di kelaspun begitu, meski kategori anak desa, anak pinggiran yang inputnya hampir tidak dari TK/ PAUD tetapi mereka punya kelebihan yaitu motivasi untuk belajar di sekolah sangat tingggi dilihat dengan keaktifan dalam pembelajaran di kelas. Rasa hormat pada guru masih melekat pada jiwa-jiwa mereka, do'a saya semoga mereka bisa menjadi seorang pemimpin dimasa depan yang bisa mengharumkan nama keluarga, nama sekolah, dan tentunya nama bangsa Indonesia.
Harapan saya sebagai pendidik dalam mengikuti diklat online ini yaitu bisa mengambil ilmu sebanyak-banyaknya baik dari tutor, teman -teman khususnya di Bidang Matematika dan IT. semoga diklat online ini bisa menjadi salah satu garda terdepan dalam perubahan pendidikan di era modern ini... AMIN
Banyuwangi, 28-11-2013
Danang Iksan Maulana