Mohon tunggu...
Dan Jr
Dan Jr Mohon Tunggu... Lainnya - None

私の人生で虹にならないでください、私は黒が好きです

Selanjutnya

Tutup

Politik

"Make Indonesia Great Again", Kesalahan Lain Prabowo

15 Oktober 2018   10:18 Diperbarui: 15 Oktober 2018   10:27 496
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Tidak dapat dipungkiri, bahwa Bangsa ini benar-benar pernah berpengaruh di dunia internasional. Ketika era kepempimpinan Soekarno, Indonesia tidak bisa dipandang sebelah mata bahkan oleh negara sekaliber Amerika dan Soviet sekalipun. Kemudian, saat Soekarno lengser dan digantikan Orde Baru, Indonesia disebut-sebut sebagai Macan Asia. 

Terlepas dari jeratan hutang dan inflasi yang begitu tinggi pada masa Orde Lama, juga kasus penembakan misterius di Era Soeharto, kedua era kejayaan Indonesia itu punya celah yang cukup besar untuk dikritik. Meskipun demikian, pada kedua era tersebutlah, negara ini benar-benar terpandang - setidaknya itu yang media sampaikan.

Maka, patut diduga "Make Indonesia Great Again" adalah upaya Prabowo ingin mengembalikan Indonesia pada salah satu atau kedua periode kejayaan itu. Tapi, entah lupa atau bagaimana, Prabowo seolah-olah tidak ingin mengungkit bahwa di era kejayaan Soekarno, Sang Proklamator didampingi tiga kekuatan politik besar. 

Kaum Agamis, Nasionalis dan Komunis. Soekarno mampu mengendalikan tiga kekuatan ini dibawah kekuasannya. Tidak hanya itu, cara bersahabat Soekarno dengan negara-negara besar seperti Amerika dan Uni Soviet terbilang unik. 

Presiden pertama Republik ini menunjukkan kekuatannya untuk dapat menjalin hubungan dengan negara - negara adidaya. Bahkan, untuk mengimbangi kekuatan kedua negara itu, Bung Karno membentuk poros ketiga dibelahan dunia yang tidak memihak pada satu pun diantaranya.

Artinya, jika Prabowo hendak mengulang kejayaan ini, seharusnya sang jendral sudah paham kemampuannya sendiri. Salah - salah, Prabowo justru membawa negara ini terjerembab pada masa lalu yang kelam.

Di era Soeharto tidak lebih baik. Keterkekangan demokrasi, korupsi yang tumbuh subur, pembegalan nyawa atas nama penumpasan komunisme terjadi. Pembangunan besar-besaran yang dilakukan era Orde Baru menyimpan kerapuhan luar biasa yang sampai pada puncaknya dan akibatnya runtuh pada akhir 90-an. Benar, kita berjaya dimasa itu tapi dibagian mana Prabowo ingin mengulang kejayan itu masih menjadi tanda tanya.

Kemudian, kubu lawan Prabowo akan punya amunisi baru untuk menguatkan jagonya menjungkalkan perlawanan mantan pangkostrad itu. Sebut saja, jika tim sukses Jokowi justru menyebut "saat ini kita justru sedang menuju untuk menjadi great again itu"

Pernyataan ini tidak akan dapat dibantah, terlebih dengan kesuksesan penyelenggaran dua perhelatan olah raga terbesar se - Asia Asian Games dan Asian Para Games. 

Belum lagi kesuksesan menjadi tuan rumah annual meeting IMF - World Bank di Bali. Atau pembangunan infrastruktur yang tiada henti dilakukan dijaman Jokowi. Semua tujuannya adalah membentuk Bangsa ini menjadi bangsa kuat yang mampu bersaing dengan negara manapun di dunia.

Selain itu, pernyataan "Make Indonesia Great Again" seperti sedang mengulang kesuksesan Donald Trump yang dengan jargon sama menjungkalkan mantan ibu negara Amerika Hillary Clinton. Tapi, Prabowo sekali lagi lupa bahwa Trump hanya memenangi electoral vote, sedangkan mayoritas pemilih negara itu memilih Clinton untuk menjadi presiden mereka dengan selisih suara tiga juta lebih. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun