Mohon tunggu...
Dan Jr
Dan Jr Mohon Tunggu... Lainnya - None

私の人生で虹にならないでください、私は黒が好きです

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Tidak Harus PNS Untuk Menjadi Guru, Tapi...

28 September 2018   12:09 Diperbarui: 28 September 2018   12:43 314
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Sebenarnya, saya tidak harus PNS untuk menjadi guru. Tapi, menjadi guru saya harus punya sertifikasi dan kompetensi bahkan lebih dari seorang PNS.

Menyedihkan memang, disaat negri ini masih sangat kekurang tenaga pendidik. Disaat yang sama tenaga pendidik yang sama tidak "diakui" sebagaimana mestinya. Tengok saja, berapa ribu bahkan mungkin juta jumlahnya, honorer guru yang berteriak meminta kejelasan status mereka. Bukan sekedar ingin mendapatkan gengsi sebagai seorang PNS. Tapi menyoal masa depan terkatung - katung, saat mereka justru sedang mempersiapkan masa depan terbaik generasi bangsa.

Faktanya, tidak banyak orang memilih profesi guru dalam kehidupan mereka. Disamping waktu kerja yang sama persis dengan apa yang tercantum di kalender juga mengenai mendidik manusia, anak orang lain, yang nyata - nyata tidak mudah. Lihatlah, berapa kasus guru yang harus berurusan dengan kepolisian hanya karena mencoba mendidik anak - anaknya menjadi lebih baik. Tingkat depresi guru bisa dikatakan lebih tinggi daripada kebanyakan profesi lainnya.

Benar, guru tidak mengejar target apapun dalam mengajar. Tapi, ketika anak didik mereka menjadi "sampah" masyarakat sebab kurang keterampilan atau kepandaian, guru punya beban moral tersendiri. Sebab, kepada seorang pengangguran yang ditanya adalah 'sekolah dimana' bukan 'orang tuanya siapa'.

Lebih daripada itu, guru menghabiskan waktunya bersama anak - anak bangsa bahkan lebih banyak daripada orang tua mereka sendiri. Sebaliknya, gury juga menghabiskan waktunya disekolah terkafang lebih besar daripada bersama keluarga mereka sendiri. Jadi, patutlah kiranya para guru ini berharap keadaan mereka yang "diperbaiki" pemerintah.

Memang benar, tidak semua yang sekarang menjadi guru layak menjadi PNS. Bahkan, mungkin ada sebagian yang menjadi guru hanya sebagai batu loncatan saja. Hal ini tidak mengeliminasi kenyataan bahwa untuk saat ini peran mereka dibutuhkan dalam pembangunan bangsa.

Percaya tidak percaya, masih ada guru yang menerima upah dibawah saty juta rupiah setiap bulannya. Terlebih untuk guru yang bekerja di sekolah swasta kecil, tempat orang - orang tidak mampu dan tidak cukup pintar untuk mendapatkan pendidikan di sekolah negri.

Bayangkan saja, bahkan dengan penghasilan dua juta rupiah setiap bulannya tidak mencukupi untuk kebutuhan guru - guru yang terlebih sudah berkeluarga. Terkadang, mereka harus mencari sampingan lain seperti mengajar di sekolah lain atau memberi pelajaran tambahan kepada siswa - siswa. Bukan karena mereka mata duitan, hanya sebab penghasilannya tidak mencukupi untuk kesehariannya sendiri.

Hal ini sepatutnya menjadi perhatian khusus pemerintah dan kita sebagai masyarakat luas. Setidaknya, kita yang tidak punya kekuatan dalam merubah nasib para guru janganlah menambahi beban mereka dalam bertugas. Bagi pemerintah, sudah saatnya menempatkan guru sebagai prioritas.

Tanpa kehadiran guru, bangsa ini tidak akan pernag ada!

Salam

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun