Ngomongin soal internet, ternyata negeri asal Drama Korea menyebar ini jadi juaranya! Kok bisa?Â
Sejarah Singkat Perkembangan Korea SelatanÂ
Korea pada awalnya merupakan daerah kekuasaan hasil gabungan dari kerajaan-kerajaan kecil. Mulai tahun 1392 sampai dengan 1950, wilayah Korea dikuasai oleh Dinasti Joseon.Â
Pada tahun 1900, Korea sempat dijajah oleh Jepang. Hingga pada 1945, di tahun yang sama dengan Indonesia yang mendapatkan kemerdekaannya, Jepang menyerah pada sekutu.Â
Sejak itulah, kekosongan kekuasaan di Korea diisi oleh Amerika Serikat di bagian Selatan dan Uni Soviet di bagian Utara. Sejak itu, terpecahlah Korea menjadi Korea Selatan dan Korea Utara.
drama korea ya, salah satu presiden yang menjabat pada tahun 1961 sampai dengan 1979.Â
Pada tahun 1950 sampai dengan 1960, selama kurang lebih 10 tahun terjadi Perang Korea. Ekonomi Korea terus mengalami perkembangan pada kepemimpinan Park Chung Hee. Bukan aktorPresiden Park Chung Hee diketahui memiliki banyak relasi dengan konglomerat, dan kedekatannya serta beberapa strategi di bidang militer menjadikan Korea lebih maju dalam berbagai sektor. Presiden Park juga selalu meminta rakyatnya untuk berorientasi pada ekspor dan juga investasi, serta mengurangi tindakan atau perilaku konsumsi.Â
Pada tahun 1990, Korea Selatan sudah menempatkan internet sebagai salah satu hal yang diprioritaskan pengembangannya. Internet terus dikembangkan dengan tujuan memajukan negara Korea Selatan. Pemerintah bahkan rela melakukan gerakan besar dan menggunakan uang pemerintah untuk mengembangkan. Hingga saat ini, 96% orang di Korea Selatan sudah terhubung dengan internet.
Kondisi Internet Sekarang Gimana?Â
Korea Selatan merupakan negara yang paling adaptif terhadap perkembangan internet. Menurut Ookla dalam Speedtest Global Index yang dikutip dari Databoks, kecepatan koneksi internet mencapai 112,77 megabyte per detik (Mbps).Â
Hal ini memungkinkan terealisasi jaringan 5G yang telah direncanakan. Jaringan ini memungkinkan semua sektor dan aspek industri di Korea Selatan berkembang dengan pesat, termasuk dalam bidang industri media.Â
Beberapa media konvensional cenderung meremehkan potensi internet dan 'enggan' memasuki atau menjajal platform terkait. Istilah "Dilema Inovator" menjadi penggambaran tepat bagi mereka yang mengalami dilema ketika harus pindah ladang bisnis ke internet. Sebagian justru takut internet akan mengkanibal bisnis mereka karena belum tentu menguntungkan.Â