Mohon tunggu...
Damanhuri Ahmad
Damanhuri Ahmad Mohon Tunggu... Penulis - Bekerja dan beramal
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Ada sebuah kutipan yang terkenal dari Yus Arianto dalam bukunya yang berjudul Jurnalis Berkisah. “Jurnalis, bila melakukan pekerjaan dengan semestinya, memanglah penjaga gerbang kebenaran, moralitas, dan suara hati dunia,”. Kutipan tersebut benar-benar menggambarkan bagaimana seharusnya idealisme seorang jurnalis dalam mengamati dan mencatat. Lantas masih adakah seorang jurnalis dengan idealisme demikian?

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Ketika Santri Itu Bangga Jadi Bagian Sejarah 1 Abad NU

8 Februari 2023   08:15 Diperbarui: 8 Februari 2023   08:24 192
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Lautan umat yang sebagian besar warga NU di GOR Delta Sidoarjo, Jawa Timur dalam momen 1 Abad NU. (foto dok pribadi faisal attamimi)

1 Abad NU, sebuah kisah sosial keagamaan yang cukup panjang. Sebagai warga NU, masing-masingnya tentu punya kisah dan cerita lewat pergulatannya di organisasi yang lahir 1926 ini. 

Tahun 1994, saya satu dari sekian orang santri Pondok Pesantren Madrasatul 'Ulum Lubuk Pandan, Kabupaten Padang Pariaman yang terlibat di kepanitiaan Konfercab NU daerah itu. 

Konfercab diadakan di Hall Saiyo Sakato selama dua hari, dan memilih Buya H Iskandar Tuanku Mudo. 

Buya ini selain pimpinan Madrasatul 'Ulum Lubuk Pandan, juga sebagai anggota DPRD Padang Pariaman dari Golkar, hasil pemilu 1992. 

Sayang, kepemimpinan Buya Iskandar Tuanku Mudo tak lama di NU Padang Pariaman. Dia wafat di tahun itu juga, dalam sebuah perjalanan dinas sebagai anggota dewan ke Lampung. 

Bersamaan dengan Konfercab NU Padang Pariaman kala itu, juga berlangsung peralihan Ketua GP Ansor dari Abdul Hadi ke Iswandi. 

Iswandi sebelumnya adalah Sekretaris Ansor Padang Pariaman. Santri Pondok Pesantren Luhur Kalampaian, Ampalu Tinggi ini melanjutkan kepemimpinan di Badan Otonom NU tertua tersebut. 

Iswandi meletakkan Tuanku M. Aya sebagai Sekretaris. Sementara, Afredison Wakil Sekretaris. 

Saya tak ada di dalam organisasi itu. Cuma tahu dari Afredison, karena sama-sama santri Madrasatul 'Ulum Lubuk Pandan. 

Iswandi, setelah tak lagi jadi Ketua Ansor, hilang dari peredaran. Konferensi Ansor berikutnya, yakni tahun 2002, menetapkan Afredison sebagai ketua dan saya Sekretaris. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun