Mohon tunggu...
Damanhuri Ahmad
Damanhuri Ahmad Mohon Tunggu... Penulis - Bekerja dan beramal
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Ada sebuah kutipan yang terkenal dari Yus Arianto dalam bukunya yang berjudul Jurnalis Berkisah. “Jurnalis, bila melakukan pekerjaan dengan semestinya, memanglah penjaga gerbang kebenaran, moralitas, dan suara hati dunia,”. Kutipan tersebut benar-benar menggambarkan bagaimana seharusnya idealisme seorang jurnalis dalam mengamati dan mencatat. Lantas masih adakah seorang jurnalis dengan idealisme demikian?

Selanjutnya

Tutup

Otomotif Pilihan

Cerita Nyaris Ditinggalkan Kereta Api

28 September 2022   19:13 Diperbarui: 28 September 2022   19:14 194
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pengalaman naik kereta api bersama Sutan Yardi. (foto dok pribadi)

"Pak, tunggu. Tunggu. Itu kawan saya yang sedang berlari," kata Sutan Yardi ke petugas kereta api di stasiun Lubuk Alung, Sabtu pagi itu.

Saya dan Yardi memang sudah janjian naik kereta api pagi ke kampus. Jadwal paginya pukul 06.30 Wib.

Yardi tiba duluan dari saya di stasiun dekat Pasar Lubuk Alung itu. Dia beli tiket untuk dua orang, saya dan dia. Kereta mau berangkat, saya belum tiba.

Berkali-kali panggilan tak terjawab di hp saya, karena saya agak sedikit memacu jalannya motor dari rumah ke stasiun.

Jenjang untuk naik gerbong satu persatu sudah dikemaskan petugas. Saya berlari agak tertatih-tatih. 

"Cepatlah. Cepat," suara Yardi memanggil saya. Pas tiba di pintu gerbong, kereta sedang berjalan pelan, saya naik.

Dengan nafas terengah-engah, sampai saya naik dan duduk di bangku yang ber AC tersebut.

Itu pengalaman, saat saya mau berangkat kuliah di tahun 2018. Kuliah Sabtu dan Minggu sering juga saya dan Yardi naik kereta.

Selain ongkos murah, kita tidak kenal macet. Jalannya bebas hambatan. Pulang dari Padang ke Lubuk Alung pun juga sering naik kereta.

Kereta Sibinuang namanya. Muatannya sering penuh dari Padang ke Pariaman dan sebaliknya. Kereta api memang selalu tepat waktu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Otomotif Selengkapnya
Lihat Otomotif Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun