Andiang tampak nagari yang cukup kreatif dan inovatif. Ada daya tarik tersendiri, membuat banyak orang datang bertandang ke nagari di Kecamatan Suliki, Kabupaten Limapuluh Kota tersebut.
Setelah dari Kecamatan Guguak menuju Maek, kami menempuh sebuah nagari Andiang namanya.
Satu kalimat saja, sama juga dengan Maek. Tentunya Andiang nagari di tengah terletaknya, dari perjalanan yang cukup jauh ke Maek tersebut.
Banyak bukit dan lurah, pun Andiang punya lahan sawah yang cukup luas. Pemerintah nagarinya kreatif. Ada merek dibuat mencolok, dan mengundang banyak orang untuk berselfi di situ.
"Sawah Andiang". Itu merek yang dibuat besar, dan membuat daya tarik tersendiri bila berswafoto di situ. Meskipun Andiang termasuk nagari penghasil jeruk yang banyak, namun jeruk Koto Tinggi lebih familiar.
Mungkin saja di Koto Tinggi orang lebih dulu menanam mungkin. Tapi pastinya, masih bisa kita perdebatkan.
Sebab, ketika kita di Andiang tampak orang sedang panen jeruk, tanya saja. Dua akan menyebut, jeruk Andiang lebih dulu dari Koto Tinggi.
Keenakan jeruk Andiang malah lebih mantap dari jeruk lain. Tentu ini cara masing-masing nagari mempopulerkan hasil produknya.
Jalan menuju Maek di Andiang terbilang sedang. Beraspal hotmix dan sebagiannya telah punah.
Transportasi dari Andiang ke Limbanang atau ke Payakumbuh ada, dan cukup untuk melancarkan arus barang dan orang dari dan ke kota.