Kerja di media mainstream mengasyikan, sekaligus membentuk kebebasan dan merdeka berbuat, tapi sesuai aturan dan mekanisme perundang-undangan tentang itu.
Redaksi sebuah media tetap memberlakukan istilah berjenjang naik bertangga turun. Artinya, sebelum sebuah berita itu terbit atau tayang, ada filter untuk menyaringnya.
Tiga mahasiswa STKIP YDB Lubuk Alung, Selasa (24/5) melakukan tugas bidang studinya, terkait keredaksian media online Sigi24.com.
Mereka itu, Lolla Afrillia, Elsi Oktavia Dewi, dan Paradise Son. Dipilihnya media ini, lantaran dekat dari kampusnya.
Main gerak cepat, setelah negosiasi dengan saya, sebagai salah seorang pengelola media itu untuk menyanggupi dan siap diwawancarai.
Di salah satu kafe di Lubuk Alung, saya menjelaskan panjang lebar seluk-beluk keredaksian, tugas dan tanggungjawab masing-masing yang ada di redaksi.
Lewat diskusi santai, tak terasa waktu berjalan. Sebagai tugas kelompok, tentu mahasiswa ini akan menyajikan ke dosennya dalam bentuk laporan.
Sigi24, dipilihnya nama itu ke media ini, adalah ingin menjelaskan ke banyak orang, kalau media itu nyaris 24 jam. Bekerja tak punya ruang dan waktu.
Lebih dari setahun hadirnya ke hadapan pembaca, media ini cukup eksis dan selalu menyajikan berbagai informasi yang sedang hangat dibicarakan.
Semuah hal, sepanjang memenuhi kaedah jurnalistik, tidak berita hoax, selalu kita beritakan.