Mohon tunggu...
Damanhuri Ahmad
Damanhuri Ahmad Mohon Tunggu... Penulis - Bekerja dan beramal
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Ada sebuah kutipan yang terkenal dari Yus Arianto dalam bukunya yang berjudul Jurnalis Berkisah. “Jurnalis, bila melakukan pekerjaan dengan semestinya, memanglah penjaga gerbang kebenaran, moralitas, dan suara hati dunia,”. Kutipan tersebut benar-benar menggambarkan bagaimana seharusnya idealisme seorang jurnalis dalam mengamati dan mencatat. Lantas masih adakah seorang jurnalis dengan idealisme demikian?

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Menjawab Tantangan, 48 Taruna-Taruni SMK Maritim Nusantara Diwisuda

19 Mei 2022   13:16 Diperbarui: 19 Mei 2022   13:19 490
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kepala SMK Maritim Nusantara Roza Marlina menyerahkan ijazah kepada peserta wisuda. (foto dok damanhuri)

Sebanyak 48 Taruna-Taruni SMK Maritim Nusantara Sungai Limau, Kabupaten Padang Pariaman, Kamis (19/5/2022) mengikuti wisuda angkatan ke-V.

Kepala SMK Maritim Nusantara Roza Marlina menyebutkan, yang diwisuda hari ini adalah kelas XII.

"Tiga jurusan dan kompetensi yang dimiliki sekolah ini sejak didirikan, yakni kapal penakapan ikan, otomotif, perangkat lunak atau komputer," ujar dia.

Lebih kurang 150 alumni yang sudah diwisuda, selama empat angkatan, Alhamdulillah semuanya tertampung di bursa kerja, dan melanjutkan ke jenjang perguruan tinggi.

Sejak awal, sekolah ini menerapkan boording school, atau sekolah berasrama. Dengan ini ada nilai-nilai yang menjadi khas sekolah ini.

Terjalinnya komunikasi, koordinasi antara yayasan yang menaungi sekolah, pelaksana pendidikan, serta taruna-taruni yang tengah menuntut ilmu.

Sementara Yulius Danil mengatakan, kesempatan hidup semua orang sama. "Saya orientasinya Jepang. Semua tenaga kerja yang saya kirim, semua berhasil," katanya.

"Soal pendidikan, saya punya solusi soal pendidikan tinggi di Jepang. Dan itu telah lama dan sering dilakukan," ungkapnya.

Menurutnya, pendidikan tidak menjamin pekerjaan. "Saya, pendidikan politik, tapi bergelut dan bahasa Jepang. Dan itu bergaji besar," sebutnya.

Yayasan ini, kata dia, bersyukur telah bekerjasama soal pengiriman anak-anak ke Jepang dengan Yulius Danil. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun