Mohon tunggu...
Damanhuri Ahmad
Damanhuri Ahmad Mohon Tunggu... Penulis - Bekerja dan beramal
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Ada sebuah kutipan yang terkenal dari Yus Arianto dalam bukunya yang berjudul Jurnalis Berkisah. “Jurnalis, bila melakukan pekerjaan dengan semestinya, memanglah penjaga gerbang kebenaran, moralitas, dan suara hati dunia,”. Kutipan tersebut benar-benar menggambarkan bagaimana seharusnya idealisme seorang jurnalis dalam mengamati dan mencatat. Lantas masih adakah seorang jurnalis dengan idealisme demikian?

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Tradisi "Malakok" di Paninjauan

15 Mei 2022   03:21 Diperbarui: 15 Mei 2022   06:17 963
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Maanta lomang sekalian penyerahan pengantin pria oleh mamak tempat malakok ke mamak pengantin perempuan. (foto dok damanhuri)

"Malakok" adalah semacam tradisi dan kelaziman di tengah masyarakat. Terutama dalam soal nikah kawin anak di Paninjauan, Nagari Koto Tangah. 

Pengantin perempuan dari kampung itu yang nikah dengan pria asal nagari lain, selain dari nagari itu, maka pengantin pria terlebih dahulu malakok namanya, sebelum ijab kabul pernikahannya.

Keluarga calon pengantin pria harus mengisi adat dulu, tanda malakok dan menyerahkan anak kemenakannya ke seorang mamak yang ditapati di Paninjauan itu.

Sebab, di Minangkabau, kalau tersebut malakok, ya adat diisi limbago dituang. Pakai singgang ayam, dan perundingan maka jadilah sang pengantin pria malakok, dan punya mamak yang akan ditapati nantinya.

Seperti pernikahan antara Mohammad Ilyas dengan Gina, Jumat lalu di Kecamatan Bukit Barisan, Kabupaten Limapuluh Kota itu.

Mohammad Ilyas yang berasal dari Suku Payobadar di Belubus, Nagari Sungai Talang, Kecamatan Guguak yang menikahi Gina, sang kekasihnya asal Paninjauan, keluarga Mohammad Ilyas membuat acara malakok ini terlebih dahulu.

Nah, segala sesuatu yang berhubungan dengan adat istiadat yang mesti diikuti selama prosesi pernikahan dan pesta, mamak tempat malakok ini menjadi "jembatan" penghubung dengan keluarga pengantin perempuan.

Artinya, mamak keluarga Mohammad Ilyas cukup berperan hanya sampai meminang, saat pertunangan. Dan saat itu sekalian serah terima secara adat dari mamak Belubus ke mamak di Paninjauan.

Dan setelah pesta nanti, Mohammad Ilyas akan dijemput ke rumah mamak yang di Paninjauan itu oleh keluarga perempuan.

Pakaian langsung dibawa saat pesta, dan ditaroh di rumah mamak itu. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun