Mohon tunggu...
Damanhuri Ahmad
Damanhuri Ahmad Mohon Tunggu... Penulis - Bekerja dan beramal
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Ada sebuah kutipan yang terkenal dari Yus Arianto dalam bukunya yang berjudul Jurnalis Berkisah. “Jurnalis, bila melakukan pekerjaan dengan semestinya, memanglah penjaga gerbang kebenaran, moralitas, dan suara hati dunia,”. Kutipan tersebut benar-benar menggambarkan bagaimana seharusnya idealisme seorang jurnalis dalam mengamati dan mencatat. Lantas masih adakah seorang jurnalis dengan idealisme demikian?

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Cerita Itu Bersambung di Jakarta

6 Desember 2021   15:04 Diperbarui: 7 Desember 2021   10:54 136
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto bersama di kedai H. Mahyuddin di Kreo. (foto dok damanhuri)

Cerita dan cita-cita bersama itu bersambung. Setelah sekian bulan bersua di tepi pantai Katapiang, Kabupaten Padang Pariaman, Sabtu (4/12/2021), pertemuan kembali terlaksana dengan H. Mahyuddin.

Tentu sudah ada komunikasi sebelumnya, dan buat agenda akan bertemu di kedainya, Rumah Makan Putra Minang di Kreo.

Kali ini kami bersua dan diskusi panjang lebar, terkait VII Koto lama dan Padang Pariaman tentunya. Ya, diskusi mengingat Pilkada 2024 sudah harus bergaum dari sekarang.

Tak sendirian, H. Mahyuddin mengikutsertakan Ketua VII Koto di Jakarta, serta adiknya Jakfar, serta Yosdianto, juga tokoh VII Koto yang bergerak di dunia pendidikan.

Pak Haji, begitu banyak orang menyapa H. Mahyuddin, tentunya tertarik bicara banyak untuk kesuksesan VII Koto, kampungnya sendiri di percaturan politik Padang Pariaman.

Saya sebagai jembatan pertemuan perdana Pak Haji dengan H. Buyung Lapau, tokoh VII Koto yang kini menjabat Kepala Badan Keuangan di Pemko Pariaman.

Dan memang, Buyung Lapau sudah lama jadi sebutan banyak orang, karena lompatan politik yang dilakukannya pada momen Pilkada tahun lalu.

Baru pulang kampung, setelah lama berdinas di Sawahlunto, Buyung Lapau dinilai berani dan punya syahwat politik dalam suksesi kepemimpinan di Padang Pariaman tahun lalu itu.

Namun, karena masih belum pensiun, dan tak pula jadi maju, dia tetap jadi pejabat eselon dua di Kota Tabuik tersebut hingga saat ini.

Dari bincang panjang lebar saya dengan Pak Haji beberapa bulan lalu di Katapiang, nama Buyung Lapau termasuk tokoh yang patut didukung.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun