Mohon tunggu...
Damanhuri Ahmad
Damanhuri Ahmad Mohon Tunggu... Penulis - Bekerja dan beramal
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Ada sebuah kutipan yang terkenal dari Yus Arianto dalam bukunya yang berjudul Jurnalis Berkisah. “Jurnalis, bila melakukan pekerjaan dengan semestinya, memanglah penjaga gerbang kebenaran, moralitas, dan suara hati dunia,”. Kutipan tersebut benar-benar menggambarkan bagaimana seharusnya idealisme seorang jurnalis dalam mengamati dan mencatat. Lantas masih adakah seorang jurnalis dengan idealisme demikian?

Selanjutnya

Tutup

Halo Lokal

Antisipasi Sungai Punahkan Lahan Pertanian, Gapoktan GSM Luruskan Alur Batang Piaman

29 November 2021   11:52 Diperbarui: 29 November 2021   12:07 125
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Goro meluruskan alur Sungai Batang Piaman yang dilakukan Gapoktan Guguak Saiyo Mandiri. (foto.dok hasanuddin)

Air bah atau meluapnya air sungai saat musim penghujan, adalah satu dari sekian banyak musibah dan bencana alam di Kabupaten Padang Pariaman. Apalagi, daerah ini punya banyak sungai besar yang berpotensi untuk merubah keadaan tatkala musim air bah itu datang.

Sawah dan ladang milik masyarakat petani di sepanjang sungai seketika punah dan hanyut dibawa arus yang begitu besar. Seperti sungai tak berpikir panjang, kalau saat datang langsung saja menghondoh lahan sawah petani yang sedang menguning, misalnya.

Menyikapi fenomena alam demikian, Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) Guguak Saiyo Mandiri (GSM) melakukan gotong royong bersama, membuat baronjong seadanya sebagai antisipasi luapan Sungai Batang Piaman.

Tentu Gapoktan ini melihat dan belajar dari kondisi yang sudah-sudah. Betapa banyak dan acap kejadian yang membuat haluan sungai berubah drastis ketika musim air bah itu datang. Ke depan, jangan lagi hal itu terjadi. Petani yang mayoritas mata pencaharian masyarakat Guguak harus tumbuh dan berkembang dengan baik, sesuai alurnya.

Hasanuddin, Seksi Perencanaan Gapoktan Guguak Saiyo Mandiri menjelaskan, kegiatan goro ini rutin dilakukan kelompok ini, dan tempatnya pun bergiliran di dalam Korong Guguak yang cukup luas ini. "Alhamdulillah, para anggota Gapoktan yang terdiri dari berbagai kelompok tani cukup semangat dan antusias melakukan kegiatan ini," kata dia.

Menurut dia, Sungai Batang Piaman yang melewati beberapa kampung dalam Korong Guguak, adalah satu-satunya sungai besar, di samping ada pula sungai kecil lainnya yang melewati korong ini. "Kita ambil pasir yang bercampur krikil untuk dimasukan ke karung, lalu di susun rapi di pinggir sungai," ulas dia.

"Ya, karung plastik yang biasa digunakan untuk memuat padi yang sudah di panen. Artinya, dengan upaya meluruskan alur jalannya sungai ini, akan mampu menjadikan lahan sawah di pinggirnya jadi dan bisa diolah lagi," ungkap Hasanuddin.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Halo Lokal Selengkapnya
Lihat Halo Lokal Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun