Mohon tunggu...
LA DJOHAR MATALLAGIGI
LA DJOHAR MATALLAGIGI Mohon Tunggu... -
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

diah indah ganti nama jadi LA DJOHAR MATALLAGIGI biar tidak ada orang yang terangsang dan tertipu karena gue bukan homo..nama baru gabungan antara djohar dan la nyalla.. gigi tonggos djohar dan perut buncit plus gemuk la nyalla

Selanjutnya

Tutup

Olahraga

Erick Tohir Tolak Jual Viva Group dengan Syarat Bakrie Harus Jadi Budak Tohir

5 Juni 2013   22:40 Diperbarui: 24 Juni 2015   12:28 2471
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Olahraga. Sumber ilustrasi: FREEPIK

Membaca pernyatan Erick Tohir dibeberapa media online hari ini, tampaknya akan ada penguasa yang menjadi boneka atau budak, melihat gelagat dari Tohir, sepertinya Bakrie sudah disiapkan hanya menjadi seorang budak, hal itu terlihat dari segala kebijakan yang dilakukan Viva group, semua keputusan dan kebijakan untuk mengatur dan menetukan sesuatu diperusahaan selalu dilakukan oleh Erik Thohir sendiri tanpa bertanya atau minta persetujuan kepada sang pemilik yaitu Bakrie Group

JAKARTA, — Perusahaan media milik Grup Bakrie, PT Visi Media Asia Tbk (VIVA), akan meluncurkan televisi berbayar yang bernama VIVA Sky pada akhir tahun ini.
Direktur Utama VIVA Erick Tohir menjelaskan, kekuatan dari VIVA Sky ini adalah pada tayangan Piala Dunia 2014, dan diharapkan mampu meraup 300.000 pelanggan pada semester I-2014. Jumlah tersebut akan naik menjadi 1 juta pelanggan jika VIVA Sky mampu mengakuisisi pelanggan dari televisi berbayar lain seperti Topas, Orange, Nexmedia dan menayangkan acara yang tidak disiarkan oleh televisi lain.
Selain konten berupa Piala Dunia yang menjadi tayangan unggulan, VIVA Sky sudah menggaet perusahaan global untuk mengisi tayangannya. "Kalau soal membuka partner global ada News Corp, yang punya saham 6 persen di VIVA. Kita sudah memulai bekerja sama dengan mereka," katanya, Rabu (5/6/2013).
Untuk keperluan itu, perseroan menganggarkan dana sebesar sekitar 40 juta dollar AS. Dari dana itu, sebesar 30 juta dollar AS di antaranya untuk keperluan belanja modal.
Dana tersebut diperoleh dari fasilitas pinjaman Deutsche Bank beberapa waktu lalu sebesar 80 juta dollar AS. Dana sebesar itu dinilai cukup untuk mengembangkan bisnis media Grup Bakrie.
Dalam kesempatan itu, Erick Tohir juga menjelaskan bahwa penjualan VIVA ke MNC kemungkinannya sangat kecil dan mustahil. Sama seperti penjulan Intermilan kepada saya sambil tertawa,"ungkapnya". Hal ini karena bisnis media yang dijalankan berkinerja baik."

Tampakanya akan ada penerus Budak Panci yang sempat heboh dimedia, yaitu Budak Perusahaan, tapi masih sedikit lebih baik dan tidak terlalu menyedikan dibanding budak panci.. Bakrie hanya diberikan fasilitas mewah dan uang berlimpah, tapi dengan syarat Bakrie harus jadi budak yang hanya bisa disuruh-suruh tanpa bisa menolak dan memberikan saran/ide.. Sangat mirip seperti kerbau yang sudah dicocok hidungnya, disuruh ke kanan, ke kiri, maju, mundur pasti menurut tergantung perintah yang mengendalikaan yaitu Erick Thohir sebagai Tuannya.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun