Mohon tunggu...
DAIL MA RUF PTY
DAIL MA RUF PTY Mohon Tunggu... Guru - Guru Inspiratif Menginspirasi siapa saja
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Dail adalah guru di Yayasan Semesta Alam Madani yang diamanahkan sebagai Ketua YASALAM, sebelumnya pernah mengajar di SMP/MTs Nur El falah Kubang, di SDIT Al Izzah kota Serang dan di SD Al Azhar 10 Serang

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Kampanye Pilpres di Kampus Merdeka, Kenapa Tidak ?

1 September 2022   02:48 Diperbarui: 1 September 2022   10:28 315
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

KAMPANYE PILPRES 2024 DI KAMPUS MERDEKA, KENAPA TIDAK ??

 

Kompasiana selalu mengangkat isu-isu actual untuk diulas para Kompasianer dengan tujuan agar pendapat Nitizen yang mayoritas heterogen dengan berbagai latar belakangnya, namun ada satu kesamaan yaitu punya landasan akademik dan mengungkapkan narasinya dengan logis berdasarkan data dan fakta, menjadikan para pembaca Kompasina tetap menikmati tiap ulasan para penulisnya.

Bahasan Kampanye Pilpres 2024 di Kampus, bagi saya ini adalah langkah maju yang harus didukung kita semua dengan alasan :

Pertama : Kampus memang sesuai dengan Tri Darma Perguruan Tinggi : pendidikan, penelitian dan pengabdian, maka kampanye presiden menjadi momen yang tepat untuk ketiganya.

Ada pendidikan politik tentu saja dalam kampanye pilpres, ada penelitan terhadap visi misi serta program capres cawapres yang bisa digali dalam kampanye di kampus, dan itu akan diverivikasi dalam implementasinya ketika menang dalam Pemilu.

Kedua : Kampus merupakan kawah candra di muka dari lembaga dalam sistem pendidikan, Mencetak para pemimpin bangsa dimanapun dan sampai kapan pun ujung tombaknya adalah kampus. Perhatikan saja para tokoh pelopor kemerdekaan hingga tokoh nasional hingga hari ini. Mayoritas adalah jebolan kampus terkemuka, ada yang berlatar belakang mantan aktivis mahasiswa namun banyak pula lulusan terbaik dari kampusnya.

Ketiga : Kampanye di kampus akan meminimalisir politik uang (money politic) karena karakter mahasiswaa yang realtif lebih kritis, independen dan  idealis. Pasangan Capres dan cawapres tak perlu ragu jika datang ke kampus tanpa bawa angpau atau bingkisan bahkan kaos. Malah jika melakukan itu bisa dikatakan bunuh diri jadi temuan.

Dari tiga alasan di atas sejalan dengan makna kampus merdeka yang digulirkan Mas Mentri Nadim yang menyampaikan bahwa kampus merdeka adalah kampus yang merupakan kelanjutan dari konsep Merdeka Belajar. Pelaksanaannya paling memungkinkan untuk segera dilangsungkan, hanya mengubah peraturan menteri, tidak sampai mengubah Peraturan Pemerintah ataupun Undang-Undang.

Paket kebijakan Kampus Merdeka ini menjadi langkah awal dari rangkaian kebijakan untuk perguruan tinggi. Ini tahap awal untuk melepaskan belenggu agar lebih mudah bergerak

whatsapp-image-2022-09-01-at-02-47-47-630fbb0685349c3c6409e7b5.jpeg
whatsapp-image-2022-09-01-at-02-47-47-630fbb0685349c3c6409e7b5.jpeg

   sumber : tribunnews.com

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun