Mohon tunggu...
Dahlia Mumtazah
Dahlia Mumtazah Mohon Tunggu... -

jurnalistik

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Mari Wujudkan Generasi Indonesia Anti Hoaks

9 November 2017   18:59 Diperbarui: 9 November 2017   19:12 1658
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Hoax adalah berita kebohongan yang menyesatkan. Hoax muncul dengan kalimat tambahan atau pengurangan. Hoax bisa juga berupa berita baru yang diciptakan atau dikarang dan tidak sesuai dengan realitas kenyataan.

Hoax diciptakan oleh beberapa oknum dengan maksud dan tujuan menjatuhkan lawan dalam persaingan. Persaingan politik, persaingan bisnis, ataupun persaingan perdagangan. Mereka yang menciptakan hoax hanyalah orang yang tidak mampu bersaing secara sehat atau pengangguran. Mereka, yang produk dan karyanya tidak berkualitas dan tidak diminati masyarakat. Mereka yang tidak mau memperbaiki kualitasnya, tetapi memaksa masyarakat  untuk suka, memaksa untuk memilihnya sebagai pemimpin, dan memaksa untuk membeli produk buruknya itu.

Mereka tidak pernah sadar bahwa sampai kapanpun hati manusia tidak akan pernah bisa dipaksa untuk mencintai produk atau karya yang buruk. Hati manusia milik Tuhan. Tuhan selalu mencintai kebaikan dan membenci keburukan. Maka tidak heran walau seribu cara dilakukan untuk menjatuhkan orang baik atau perusahaan yang baik dengan berbagai macam hoax, kebaikan tetaplah kebaikan yang tidak bisa diburukkan dan masyarakat tetap akan mencintai orang baik, karya baik, produk baik, pemimpin baik, dan perusahaan yang baik.

Mereka yang pengangguran dan tidak memiliki kesibukan untuk menebar banyak manfaat di masyarakat cenderung akan disibukkan untuk membenci orang lain, menebar fitnah, dan membuat onar serta membuat kerusakan di bumi. Ibarat mata air yang bersih akan menyuburkan tanaman dan pepohonan sekelilingnya, tetapi mata air yang kotor dan mengeluarkan racun hanyalah bisa mematikan tanaman sekitarnya. Itulah manusia pencipta hoax yang kehadirannya seperti ular berbisa dan beracun yang mematikan maka layak dijauhi dan dibabat habis.

Para pencipta hoax bukan hanya gemar menciptakan berita hoax, mereka juga seringkali memfitnah dan mengatakan bahwa berita kebenaran adalah hoax. Berita yang benar, mereka tuduh sebagai hoax sementara mereka sendiri sibuk menciptakan berita hoax. Para pencipta hoax merasa bangga bisa berbuat kerusakan di bumi. Mereka merasa bangga menjadi ular berbisa yang beracun dan mematikan tanpa mereka sadari bahwa racun yang mereka semprotkan pasti akan menghancurkan dirinya sendiri.

Maka seringkali kita lihat orang orang yang gemar sekali menciptakan berita hoax dan memfitnah orang-orang baik, hidupnya malah berantakan, penuh kerugian, jauh dari keberuntungan, menangis sepanjang malam, hidupnya menderita, penuh duka nestapa. Akan tetapi, justru orang-orang baik yang dijatuhkan dengan hoax semakin jaya dan bahagia. Pemimpin baik yang difitnah dengan hoax malah semakin dicintai rakyatnya, dan perusahaan baik yang difitnah dengan hoax malah semakin laris produk yang dibeli masyarakat dan semakin diminati masyarakat. Itulah bukti kuasa Tuhan  yang  akan selalu memenangkan kebaikan dan mengalahkan keburukan.

Semua perbuatan di dunia berbalas dan di akhirat hanya penyempurnaan balasan. Maka jika perusahaan kita mendadak bangkrut, kita perlu instrospeksi apakah kita pernah menciptakan berita hoax untuk menjatuhkan lawan bisnis atau jangan jangan produk kita beracun dan merusak masyarakat. Jika niat hidup adalah untuk menciptakan berita hoax dan berbuat kerusakan di bumi Tuhan maka sampai kapanpun Tuhan akan selalu menghendaki kehancuran bagi para pelakunya.

Pelaku pencipta hoax pasti akan hancur sehancur-hancurnya, dibenci masyarakat sebenci-bencinya, dikucilkan, dan dijauhi masyarakat karena  semua manusia di bumi pasti memilih mendekati kebaikan dan menjauhi racun yang membahayakan. Semua manusia di bumi pasti memilih mendekati  cahaya dan membenci kegelapan. Semua manusia di bumi pasti akan mencari kebenaran dan sangat benci dibohongi.

Di era globalisasi zaman yang semakin modern, teknologi semakin canggih sehingga memudahkan akses informasi semakin luas. Media massa cetak, elektronik, dan media online berlomba-lomba menyuguhkan berita aktual. Terlebih dengan munculnya berbagai media sosial yang semakin memudahkan penyebaran berita menjadi viral di seluruh penjuru dimanapun masyarakat berada.

Seperti kita kenal facebook, twitter, instagram, line, whatsapp dan lain sebagainya. Akun instagram, seperti lambe turah misalnya, yang selalu menyebarkan berita-berita gosip yang belum tentu kebenarannya. Lalu kemudian bermunculan banyak berita hoax yang dengan mudahnya dishare melalui grup-grup yang terdapat di line atau whatsapp.

Fenomena tersebut memperlihatkan seolah media sosial ikut berperan menyaingi media massa dalam memberitakan sesuatu. Jika media massa merupakan perusahaaan resmi legal yang memiliki organisasi, wartawan, dan reporter yang turun ke lapangan untuk melakukan liputan berita, maka media sosial terkadang digunakan oleh beberapa oknum  sebagai media  ilegal yang secara bebas menuliskan berita hoax dengan maksud dan tujuan tertentu atau untuk kepentingan tertentu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun