Mohon tunggu...
Daffa Rizqi Prayudya
Daffa Rizqi Prayudya Mohon Tunggu... Penulis - Penulis

Perkenalkan saya Daffa seorang penulis. Saya menulis untuk menjelaskan fenomena - fenomena ekonomi dan mencoba menjelaskan dengan bahasa yang mudah. Saat ini, saya sedang menempuh studi S2 mengambil program Master of Applied Economics di The University of Adelaide, Australia

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Pernahkah Kita Mendengar tentang Ekonomi Keantariksaan?

14 Juni 2020   13:51 Diperbarui: 14 Juni 2020   14:03 214
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber : https://www.thesun.co.uk/  diolah penulis

Selayang Pandang Keantariksaan

Ilmu ekonomi memiliki dua cabang yang terfokus pada masing - masing bidang yaitu ekonomi makro dan ekonomi mikro. Ekonomi juga memiliki masing -- masing subdisiplin ilmu seperti ekonomi publik, moneter, politik, Islam, sumberdaya, dan sebagainya. Namun, apakah kita akan familiar dengan istilah subdisiplin ekonomi keantariksaan?

Apabila kita mendengar kata keantariksaan, maka mungkin yang terlintas dipikiran kita adalah UFO, planet, penerbangan roket, dan sebagainya. Hal tersebut memang benar bahwa istilah itu merupakan bagian dari keantariksaan. Namun keantariksaan memiliki makna yang lebih luas dan bahkan keberadaan produknya berada di sekitar kita seperti handphone, radio, ATM, GPS, dan sebagainya.

Ekonomi keantariksaan merupakan seluruh perkembangan terkait dengan antariksa yang memiliki dampak terhadap kehidupan manusia (Giannopapa, 2015) . Artikel ini akan mengulas lebih lanjut terkait dengan ekonomi keantariksan dan perkembangan -- perkembangannya.

Perkembangan Ekonomi Keantariksaan

Manusia sejak lama telah memiliki rasa penasaran terhadap dunia keantariksaan. Hal tersebut dapat dilihat dari upaya -- upaya yang telah dilakukan di dalam mengeksplorasi antariksa.

Sebelum dapat dinikmati sebagai produk komersial, produk keantariksaan digunakan sebagai keperluan militer dan agenda perang dingin (Weinzierl, 2018).  Hal tersebut menyebabkan setiap negara berlomba -- lomba untuk mengeksplor dunia keantariksaan. Menurut Viens (2019), upaya yang telah dilakukan antara lain :

  • Meluncurkan satelit pertama di dunia, Sputnik1 pada tahun 1957
  • Yuri Gagarin menjadi manusia pertama di luar angkasa pada tahun 1961
  • Aleksei Leonov menjadi orang pertama yang melakukan spacewalk pada tahun 1965
  • Neil armstrong menjadi manusia pertama yang mendarat di bulan pada tahun 1969
  • Bruce McCandless menjadi orang pertama yang melakukan spacewalk tanpa tali pada tahun 1984
  • Memulai pembangunan International Space Station (ISS) pada tahun 1998

Rasa penasaran tersebut memicu pengembangan teknologi keantariksaan seperti roket dan satelit. Teknologi tersebut memberikan manfaat seperti 5G, Internet of Things,dan sebagainya yang memudahkan hidup kita.

Manfaat-manfaat tersebut mendorong negara untuk melakukan investasi terhadap sektor keantariksaan, salah satunya adalah satelit. Hingga tahun 2018, terdapat 80 lebih negara yang telah mengorbitkan satelitnya ke ruang angkasa termasuk Indonesia (OECD, 2019).

Perkembangan jumlah negara yang meluncurkan satelit.  Sumber : OECD (2019)
Perkembangan jumlah negara yang meluncurkan satelit.  Sumber : OECD (2019)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun