Netflix kembali menghadirkan film action terbarunya yang berjudul Counterattack, thriller-militer yang mencoba menghadirkan ketegangan ala Saving Private Ryan dan Lone Survivor.
Dengan aksi cepat, karakter-karakternya yang tangguh, serta misi yang sangat berbahaya di medan perang, film ini menawarkan hiburan penuh adrenalin bagi para penggemar film perang.
Alur Cerita yang Penuh Intrik
Film ini berfokus pada pasukan khusus yang beroperasi di Meksiko, dipimpin oleh Kapten Guerrero. Dikenal sebagai pemimpin yang memiliki sifat tangguh, Guerrero sering kali terlibat dalam misi-misi yang berisiko tinggi, termasuk target terbaru mereka: Josefo "El Aguijon" Urias.
Akan tetapi, Josefo dan saudaranya, Roman, menyimpan dendam pribadi terhadap Guerrero yang telah membunuh ayah mereka di masa lalu.
Ketika Guerrero dan timnya berusaha menangkap salah satu orang kepercayaan Josefo, mereka justru menjadi sasaran pengkhianatan. Sang musuh berhasil menjalin kesepakatan dengan seorang pejabat tinggi di Kemenhan untuk menjebak Guerrero dan timnya.
Saat dalam perjalanan, pasukan elite ini langsung disergap dan dipaksa bertahan hidup di wilayah yang dipenuhi musuh. Dengan waktu yang semakin menipis dan kejaran tanpa henti dari Josefo serta anak buahnya, Guerrero dan tim harus berjuang untuk mencapai titik evakuasi dalam enam jam.
Aksi Intens dengan Pengembangan Karakter yang Terbatas
Sejak awal, Counterattack tidak pernah membuang waktu dalam membangun ketegangan di setiap adegannya. Film ini langsung menyuguhkan aksi-aksi yang mendebarkan sebelum membawa penonton kembali ke awal kejadian untuk memahami latar belakang konflik.
Karakter dalam film ini cukup menarik, meskipun pengembangannya masih terasa dangkal.
Guerrero, misalnya, tampil sebagai pemimpin yang heroik dan pantang menyerah, sementara anggota tim lainnya, seperti Pollo, membawa sedikit humor dengan keluhannya tentang sepatu yang rusak akibat medan peperangan yang sungguh berat.