Deskripsi ekspositori tentang taman di depan rumah saya. 10 tahun yang lalu, taman di depan rumah saya memiliki banyak permainan seperti perosotan, ayunan, dan lain sebagainya. Di taman tersebut juga ada sebuah bangunan yang berada di tengah taman yang biasanya berfungsi sebagai tempat rapat para rt dan rw dengan pemilik rumah disana. Banyak anak-anak yang juga sering mengunjungi taman tersebut. Akan tetapi, tahun demi tahun taman tersebut mulai mendapat ahli fungsi lahan yang kian membuat taman tersebut tergerus.
Mulai dari hampir 50% wilayah taman tersebut sudah menjadi lahan parkir mobil. Pemilik rumah yang memiliki kendaraan roda empat yang tidak muat di dalam garasi, maka akan memarkirkan kendaraan mereka yang tidak muat di sebagian taman yang sudah menjadi lahan parkir.
Perlahan-lahan tapi pasti taman tersebut mulai dihilangkan jenis permainan yang ada, mulai dari perosotan hingga ayunannya. Taman tersebut menjadi kosong dan hanya ada 1 bangunan yang masih bertahan di tengah taman tersebut. Anak-anak mulai jarang terlihat mendatangi dan bermain ke taman tersebut karena sudah tidak ada jenis permainan yang bisa dimainkan di sana.
Sekarang taman tersebut biasa dipakai untuk shalat idul fitri dan shalat idul adha dan biasa dipakai sebagai tempat lomba 17 agustusan di tempat tinggal saya. Tanah kosong yang ada di taman tersebut juga biasa dipakai oleh para remaja untuk kegiatan berolahraga seperti bermain bola, bermain bulutangkis, bermain tenis meja, dan lain sebagainya.
Para orang dewasa dan para lansia biasanya menggunakan lahan kosong itu sebagai tempat untuk senam pagi ataupun untuk kegiatan rumpi. Anak-anak memang sudah tidak bisa memainkan perosotan ataupun ayunan lagi, akan tetapi mereka masih bisa mengikuti olahraga lain seperti yang sudah saya terangkan diatas.