Judul Buku : Tomorrow is Today
Penulis : Rhenald Khasali
Penerbit : Mizan, Jakarta
Tahun Terbit : 2017
      Tomorrow is Today merupakan buku seri lanjutan dari Disruption yang ditulis oleh guru besar Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia Rhenald Kasali. Tujuan penulisan buku ini adalah memberi penilaian bahwa Perusahaan Indonesia harus menerapkan Inovasi Disruptif yaitu strategi perusahaan lama dalam berinovasi baik dari segi pemasaran atau organisasi agar tak tenggelam dari lawan-lawan yang tak terlihat.
      Pada era globalisasi sudah banyak perusahaan incumbent akhirnya mundur dari kejamnya persaingan bisnis global salah satunya Nokia saat munculnya peran telepon genggam brand ini sempat menjadi pionir ponsel dunia, namun Nokia pun meredup sejak akhir 2007 karena mulainya tren smartphone yang dibuka oleh brand Blackberry, namun akhirnya cepat tergantikan oleh ponsel berbasis android pada awal tahun 2010-an, kini fitur ponsel bukan hanya sebagai komunikasi melalui suara dan tulisan, tapi smartphone sebagai computer portable.Â
Mulai 2017 Nokia berusaha bangkit melalui ponsel android setelah kerjasama dengan Microsoft bisa dibilang gagal, walaupun android hingga kini masih dikuasai brand Samsung atau Xiaomi. Nokia merupakan salah satu korban disruption yang berusaha bangkit dan menolak mati.
      Jika perusahaan incumbent malas untuk berinovasi karena sudah merasa berada di zona aman (lazy companies), maka disruptionlah yang akan mengakhirinya secara tragis lalu perusahaan yang dulunya incumbent pun berusaha mati-matian untuk  menolak mati (zombie ccompanies), namun masih ada perusahaan yang mengantisipasi sebelumnya untuk menghadapi disruption, salah satunya yang dilakukan Presiden Direktur PP Ir.Tumiyana.MBA
Beliau menjelaskan bahwa BUMN yang bergerak pada bidang pengembangan melalukan program Go Public yang artinya PP bukan hanya sebagai perusahaan pengembangan tapi PP berusaha bergerak pada bidang lain salah satunya ESDM, dan beliau juga menyeimbangkan peran generasi baby boomer dengan generasi milennial, walau sekarang Presdir PP tersebut membutuhkan SDM dari generasi milennial, PP juga berhati-hati dalam penyelesaian proyek pemerintah, alhasil demi keselamatan tidak semua proyek dikerjakan selesai bahkan ada yang sampai dibatalkan.
Kelebihan
      Disaat terjadinya disruption, dalam buku ini, perusahaan harus belajar keluar dari zona nyaman yang justru menjadi perangkap agar tergerus oleh lawan yang tak terlihat, dengan cara berinovasi. Hal tersebut dapat disampaikan oleh Presdir PP Tumiyana, dengan cara PP tak hanya maju dalam bidang pengembangan tetapi juga bidang SDM, buku yang ditulis oleh Dosen UI Fakultas Ekonomi dikemas secara menarik seolah-olah kita membaca sebagai cara kita mencari inovasi ditengah disruption.
Kekurangan
      Meski begitu, namun buku ini perlu mendapat perbaikan covernya agar terlihat lebih menarik.