Mohon tunggu...
M Daffa Rafiecena
M Daffa Rafiecena Mohon Tunggu... Mahasiswa - Memberi inspirasi bukan sensasi

Lahir di Jakarta, traveler, culinary and movies lover, Mahasiswa Hukum, Sedang menata masa depan.

Selanjutnya

Tutup

Money

Resensi Buku, "Tomorrow is Today"

25 Juli 2018   15:46 Diperbarui: 25 Juli 2018   16:00 2209
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://www.tokopedia.com

Judul Buku : Tomorrow is Today

Penulis : Rhenald Khasali

Penerbit : Mizan, Jakarta

Tahun Terbit : 2017

            Tomorrow is Today merupakan buku seri lanjutan dari Disruption yang ditulis oleh guru besar Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia Rhenald Kasali. Tujuan penulisan buku ini adalah memberi penilaian bahwa Perusahaan Indonesia harus menerapkan Inovasi Disruptif yaitu strategi perusahaan lama dalam berinovasi baik dari segi pemasaran atau organisasi agar tak tenggelam dari lawan-lawan yang tak terlihat.

            Pada era globalisasi sudah banyak perusahaan incumbent akhirnya mundur dari kejamnya persaingan bisnis global salah satunya Nokia saat munculnya peran telepon genggam brand ini sempat menjadi pionir ponsel dunia, namun Nokia pun meredup sejak akhir 2007 karena mulainya tren smartphone yang dibuka oleh brand Blackberry, namun akhirnya cepat tergantikan oleh ponsel berbasis android pada awal tahun 2010-an, kini fitur ponsel bukan hanya sebagai komunikasi melalui suara dan tulisan, tapi smartphone sebagai computer portable. 

Mulai 2017 Nokia berusaha bangkit melalui ponsel android setelah kerjasama dengan Microsoft bisa dibilang gagal, walaupun android hingga kini masih dikuasai brand Samsung atau Xiaomi. Nokia merupakan salah satu korban disruption yang berusaha bangkit dan menolak mati.

            Jika perusahaan incumbent malas untuk berinovasi karena sudah merasa berada di zona aman (lazy companies), maka disruptionlah yang akan mengakhirinya secara tragis lalu perusahaan yang dulunya incumbent pun berusaha mati-matian untuk  menolak mati (zombie ccompanies), namun masih ada perusahaan yang mengantisipasi sebelumnya untuk menghadapi disruption, salah satunya yang dilakukan Presiden Direktur PP Ir.Tumiyana.MBA

Beliau menjelaskan bahwa BUMN yang bergerak pada bidang pengembangan melalukan program Go Public yang artinya PP bukan hanya sebagai perusahaan pengembangan tapi PP berusaha bergerak pada bidang lain salah satunya ESDM, dan beliau juga menyeimbangkan peran generasi baby boomer dengan generasi milennial, walau sekarang Presdir PP tersebut membutuhkan SDM dari generasi milennial, PP juga berhati-hati dalam penyelesaian proyek pemerintah, alhasil demi keselamatan tidak semua proyek dikerjakan selesai bahkan ada yang sampai dibatalkan.

Kelebihan

            Disaat terjadinya disruption, dalam buku ini, perusahaan harus belajar keluar dari zona nyaman yang justru menjadi perangkap agar tergerus oleh lawan yang tak terlihat, dengan cara berinovasi. Hal tersebut dapat disampaikan oleh Presdir PP Tumiyana, dengan cara PP tak hanya maju dalam bidang pengembangan tetapi juga bidang SDM, buku yang ditulis oleh Dosen UI Fakultas Ekonomi dikemas secara menarik seolah-olah kita membaca sebagai cara kita mencari inovasi ditengah disruption.

Kekurangan

            Meski begitu, namun buku ini perlu mendapat perbaikan covernya agar terlihat lebih menarik.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun