Makassar - Koalisi organisasi masyarakat dan mahasiswa untuk penyadaran premanisme di kota Makassar geram dengan sikap PLN yang tidak melakukan tindakan hukum terhadap pelaku pencopotan dan pencurian meteran listrik pada saat terjadi penyerangan di Warkop SiaNa' Jalan Skarda 22 November 2019.
Koalisi ormas yakni Forum Komunikasi Putra Putri Purnawirawan dan Putra Putri TNI POLRI (FKPPI), Pemuda Pancasila, Gerakan Masyarakat Bawah Indonesia (GMBI ), Ikatan Pedagang Pasar Indonesia ( IKAPPI)Sulsel dan mahasiswa dari beberapa perguruan tinggi di Kota Makassar.Â
Diketahui sebelumnya, koalisi ormas dan mahasiswa ini sudah melakukan aksi unjuk rasa di Mapolrestabes Makassar 13 November 2019.
Koordinator Lapangan (korlap) koalisi ormas dan mahasiswa Andi Baso Fadly mengatakan,  PLN semestinya mengambil langkah hukum dengan melaporkan Feri (pelaku) dan kawan-kawan karena  ini jelas suatu tindak pidana.
Tapi sayangnya, kata Andi Baso, kejadianya sdh sebulan tapi sama sekali pihak PLN cuman diam dan terkesan tebang pilih.
" Coba kalau orang susah atau masyarakat biasa pasti sudah di laporkan. PLN tidak usah takut kami siap untuk membantu dan mengawal PLN demi sebuah penegakan hukum," ujar Andi Baso
Andi Baso menambahkan, bahwa perbuatan Feri dan kawan-kawan tidak bisa dibiarkan begitu saja. Menurut dia, selain tindak pidana, Â PLN juga sudah dipermalukan karena tugas dan kewenanganya sudah di ambil alih oleh kelompok preman.
" Insya Allah, sore nanti kami kami dan beberapa perwakilan koalisi ormas akan berkonsolidasi untuk mengkaji dan menentukan jadwal aksi," tutup Andi Baso