Mohon tunggu...
Ahsin Arif
Ahsin Arif Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

all about Gography : mnemikirkan apa yang telah TUHAN hamparkan

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Mengapa "Kartini"?

21 April 2012   02:35 Diperbarui: 25 Juni 2015   06:20 161
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

dokumentasi twit dari akun @dgrusle sebagai balancing dan obat anti lupa buat rekan - rekan pembaca


@dgrusle Jadilah Perempuan Indonesia, bukan sekadar menjadi "Kartini".


@dgrusle Kartini memang "harum" namanya, trlebih krn bantuan Abendanon, sahabat penanya. Tp dia tak mesti jd putri sejati Indonesia, msh byk yg lain


@dgrusle Hingga hari ini tak pernah ditemukan surat2 asli #Kartini yg diterbitkan itu. Hanya dokumen salinan yg diolah oleh JH Abendanon


@dgrusle Beberapa riset ttg dokumen asli surat #Kartini selalu membentur tembok gelap. Bahkan, hidup JH Abendanon sendiri tak kalah misterius


@dgrusle #Kartini, pd kenyataannya, juga bersedia dijadikan istri keempat Bupati Rembang K.R.M. Adipati Ario Singgih Djojo Adhiningrat


@dgrusle Menjadi istri keempat, yg berarti membiarkan poligami, sejalan dgn semangat emansipasi dan feminisme sebagaimana stigma pd #Kartini ?


@dgrusle Semasa hidupnya, #Kartini sangat akrab dengan kalangan Belanda, bahkan ia lbh dianggap sbg “orang Belanda” ketimbang pribumi


@dgrusle Jk rujukannya kpeloporan pendidikan,#Kartini bukanlah orangnya. Meski merintis pnddkn perempuan priyayi,takpernah mendirikan sekolah formal


@dgrusle Dewi Sartika tokoh perempuan Sunda asal Bandung, Jawa Barat merintis pendidikan perempuan sejak 1902, lebih dulu ketimbang #Kartini


@dgrusle Siti Aisyah We Tenri Olle perempuan Bugis penguasa Tanete mendirikan sekolah rakyat yg lebih dahulu 1890an daripada #Kartini dan Sartika

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun