Mohon tunggu...
Lauw Charlie
Lauw Charlie Mohon Tunggu... Karyawan swasta

Saya seseorang yang sangat suka mendengarkan musik, membaca artikel-artikel yang menarik, dan baru memulai menulis untuk menambah wawasan baru.

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Menjadi "Gereja" yang relevan, berdampak dan menjangkau semua generasi.

21 Juni 2025   17:34 Diperbarui: 21 Juni 2025   18:57 45
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

Pada jaman ini, kita seringkali, kita mendengar atau melihat dari berbagai sumber media, baik itu media cetak, ataupun media secara visual, kita sering mendengar kata-kata Generasi, yang terbagi beberapa jenis Generasi, seperti : baby boomers (tahun kelahiran 1946 -- 1964); X (1965 - 1980); Y (1981 - 1995); Z (1996 -- 2010) ; Alpha (2011-sekarang).

Jika kita melihat dari tahun kelahiran masing-masing generasi, mungkin kita sudah akan mengerti, bahwa antara setiap generasi, pasti mempunyai, sifat, karakteristik atau pola pikir, maupun dalam hal lainnya, seperti mental atau lainnya, pasti akan memiliki perbedaan, bahkan sampai keluar istilah generasi strawberry, maksudnya, anak-anak jaman sekarang yang juga sekarang lebih dikenal generasi millennial, mereka mempunyai sedikit lebih lemah dalam hal jika menghadapi tekanan, itu akan berpengaruh dalam hal respon mereka, dalam menyikapi situasi atau kondisi yang mereka sedang alami, atau mereka sedang hadapi baik dalam kehidupan mereka, baik dalam hal pekerjaan, dunia pendidikan ataupun hal lainnya.

Di dalam "Gereja"pun juga memiliki, jemaat yang memiliki rentang usia, yang kategori bervariasi, baik mulai anak-anak sampai yang lanjut usia atau lansia, pasti akan kita jumpai, yang datang dalam beribadah, ataupun juga "Gereja" yang terlibat dalam hal pelayanan, pasti akan diwarnai, dengan lintas generasi, sehingga "Gereja" tidak hanya didominasi, oleh suatu kelompok yang memiliki usia yang sebaya, tapi juga menjadi tempat yang cukup variatif.

Akan tetapi, kerap kali jika kita berbicara akan "Gereja", dalam hal tentang generasi, ini akan menjadi topik pembicaraan yang menarik, karena kita sering melihat "Gereja", terkadang ada yang hanya didominasi, dengan orang-orang kategori dewasa atau generasi baby boomers, tapi ada juga "Gereja", yang hanya didominasi oleh generasi millennial. Hal tersebut terkadang mungkin menimbulkan pertanyaan, bagi pihak-pihak tertentu, kok mengapa bisa demikian?

Pada tulisan saya dalam artikel ini, saya mau menyampaikan tentang menjadi "Gereja" yang relevan, berdampak, dan menjangkau semua generasi. Pada tulisan saya yang sebelumnya, sudah saya jelaskan bahwa "Gereja", bukan hanya sebatas tempat ibadah atau organisasi, melainkan "Gereja" itu juga artinya, kita semua individu, setiap orang percaya, pengikut Yesus Kristus. Oleh karena itu, jika kita membahas tentang menjadi "Gereja" yang relevan, berdampak dan menjangkau semua generasi, maka hal yang harus diperhatikan terlebih dahulu, adalah diri kita secara pribadi, bahwasanya kita sendiri harus mengalami perjumpaan kita dengan Tuhan, dan mempunyai pengalaman pribadi dengan-Nya, dan juga kita mengalami pemulihan,  sehingga baru kita bisa memasuki ke tahap yang lebih lanjut, menjadi relevan, berdampak dan menjangkau semua generasi.

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, kata relevan memiliki arti, memiliki keterkaitan, atau adanya sangkut paut dan juga memiliki kegunaan. Kata berdampak sendiri, mempunyai arti yang artinya memberi dampak, atau memberi pengaruh baik itu secara positif ataupun negatif. Dalam hal menjadi "Gereja" yang relevan, berdampak dan menjangkau semua generasi, dalam Firman Tuhan dikatakan "jadilah garam dan terang dunia", artinya kita semua umat manusia, pada dasarnya diharapkan untuk menjadi pribadi yang dapat menjadi seperti garam dan terang, "Gereja" pun demikian, Tuhan mengharapkan kita semua umat-Nya menjadi demikian.

Untuk menjadi "Gereja" yang relevan, berdampak dan menjangkau semua generasi, maka hal yang pertama dan terutama yang perlu kita lakukan adalah adanya pemulihan, dalam Amsal 4 : 23, tertulis, "Jagalah hatimu dengan segala kewaspadaan, karena dari situlah terpancar kehidupan". Ketika kita mengalami pemulihan, kita mengalami pertobatan, maka hidup kita akan dibaharui, sehingga kita menjadi ciptaan yang baru. Dengan demikian kita sebagai "Gereja" Tuhan, maka hidup kita akan semakin mau dibentuk oleh-Nya, sehingga dari hidup kita, akan mengalami perubahan dan menghasilkan buah, seperti tertulis dalam Galatia  5:22, sehingga hidup kita akan semakin dibentuk, dan ketika kita mau mengikuti kehendak-Nya hidup kita akan menjadi berdampak yang baik dan mengalami terobosan-terobosan di hidup kita.

Ketika kita sebagai "Gereja" Tuhan, mengalami perjumpaan secara pribadi kepada Tuhan, maka barulah "Gereja" menjadi relevan, berdampak dan menjangkau semua generasi akan baru terlaksana. Menjadi "Gereja" yang relevan, dari secara individu "Gereja" akan menjadi suatu wadah yang relevan, dan berdampak bagi lingkungan sekitarnya, baik itu dalam kegiatan social, menjadi menjangkau jiwa-jiwa yang belum mengenal Tuhan, juga menjadi teladan dalam mengimplementasikan kasih Kristus, kepada semua orang, baik mulai anak-anak, remaja, dewasa dan juga para lansia. "Gereja" bisa membuka pelayanan, baik dalam hal sosial, kesehatan, dan juga bisa membuka pembekalan atau pembelajaran, dalam persiapan masuk ke dunia kerja, atau juga menjadi tempat pelatihan atau mentoring, buat untuk mengembangkan talenta - talenta dari setiap generasi muda, sehingga "Gereja" dapat menjangkau setiap elemen generasi, dan memiliki keterkaitan, dan juga memberi dampak yang baik, dan juga tetap menjadi garam dan terang dunia, serta menjadi "Gereja" yang inklusif. Salam sejahtera buat kita semua. Tuhan memberkati.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun