Mohon tunggu...
dadang setiawan
dadang setiawan Mohon Tunggu... -

sma sampoerna bogor Mengenali dunia baru dengan menuliskannya

Selanjutnya

Tutup

Bahasa

Kekuatan Religius Dalam Jiwa Si Harimau Bengal – Apresiasi Film Life of Pi (2012)

24 Mei 2015   21:26 Diperbarui: 17 Juni 2015   06:39 95
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bahasa. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Jcstudio

Siapa yang belum menonton film “Life of Pi” di antara kalian? Film yang disutradarai oleh Ang Lee ini sukses menciptakan atmosfer bagi banyak orang untuk menontonnya, termasuk saya sendiri. Film yang merupakan hasil visualisasi dari novel berjudul “Life of Pi” ini terbilang sukses dalam menggambarkan isinya ke dalam bentuk film. Dalam kurun waktu yang hanya 127 menit, film ini sukses menimbulkan kesan menarik dan memikat hati para penikmatnya. Sarat makna religius yang dikemas dalam aksi petualangan mendebarkan menjadikan film ini memiliki nilai tersendiri bagi para penikmatnya. Dengan kemasan artistik yang sangat luar biasa, ditambah dengan efek gambar yang cantik, serta alunan musik yang harmoni, tidak salah lagi jika film ini menyabet empat penghargaan sekaligus dalam penghargaan The Oscars tahun 2013 silam. Seperti yang dilansir dalam www.jagatreview.com, film ini telah sukses meraih penghargaan Best Director Oscar 2013, Best Cinematography, best Original Score, dan Best Visual Effects.

Bercerita mengenai perjalanan hidup Piscine Molitor Patel yang kemudian di panggil Pi, seorang anak India yang harus pindah menuju Kanada bersama keluarganya dan beberapa hewan dari kebun binatang milik keluarganya karena alasan keuangan. Tragis memang, perjalanan melitasi lautan luas yang diharuskan untuk ditempuh dengan menggunakan kapal laut. Di sinilah konflik dimulai, ketika kapal yang ditumpangi keluarga Patel karam dan hanya Pi yang selamat. Namun sialnya, Pi harus berjuang hidup di tengah-tengah lautan menggunakan sekoci bersama seekor harimau yang pastinya tidak jinak. Petualangan inilah yang menjadi hal paling menarik dan inti pokok petualangan Pi. Hingga pada akhirnya ia mampu melalui semuanya dengan jiwa yang tangguh.

Dalam segi hiburan, seperti yang saya sudah nyatakan di atas bahwa film tersebut mampu membuat penonton terpaku di kursi untuk menyaksikan bagaimana kisah akhirnya. Unsur humor, cinta, dan ketegangan menambahkan bumbu tersendiri bagi para penonton. Cerita ini memanglah layak untuk ditonton seluruh kalangan. Karena menyuguhkan hal yang berbeda dari kebanyakan film, baik itu dari agama, petulangan, dan tambahan unsur hewan yang menjadikan film ini istimewa. Maka dari itu film ini akan menyajikan hiburannya tersendiri dari setiap kalangan yang ada.

Sudah seharusnya kita menerima kenyataannya jika film tersebut sangatlah memiliki nilai artistik yang sangat baik. Dari awal hingga akhir cerita, penonton sudah di buat terpesona dengan efek yang diberikan. Berikut juga dengan tata cara penggabungan antara unsur hewan dalam bentuk animasi dengan manusia. Mereka melakukan semuanya dengan baik. Hanya saja di salah satu bagian film ada yang menunjukkan bagaimana harimau tersebut terlihat kurang nyata melainkan agak sedikit terlihat seperti komputer. Namun, itu semua dapat ditutupi dengan kecerdikan seorang Suraj Sharma yang memerankan Pi bersama binatang-binatang di lautan. Ia diharuskan beraksi sendirian tanpa ada binatang-binatang dalam wujud nyata.

Efek visual yang disajikan sangatlah baik, seperti kenampakan alam di bawah lautan yang indah, terlihat ada ikan-ikan melintas dengan sangat jelas. Suasana malam yang terlihat mengagumkan dengan gemilap cahaya yang ada membuat film tersebut menjadi istimewa. Cara Ang Lee membuat alur film tersebut sangatlah baik. Karena ia mampu membuat cerita dengan penuh variasi yang membuat penonton lebih asyik untuk diajak berpikir. Kita juga diajak seperti layaknya ada di film tersebut, seperti saat sedang terapung-apung di lautan. Andaikan kita menontonnya dalam bentuk 3D, pasti akan lebih terasa suasananya. Saya sangat mengapresiasi kinerja dari seorang Ang Lee dalam mengatur dengan pemain yang rata-rata baru di dunia film. Dengan adanya unsur binatang, ia juga berhasil membuat sesuatu yang tidak rasional menjadi sangat rasional.

Berbicara mengenai Tuhan, mungkin merupakan sesuatu yang bersifat privasi bagi sebagian orang. Namun, film ini berhasil membuat dan menciptakan definisi Tuhan dalam segi yang lebih luas bagi semua kalangan. Pandangan setiap orang mengenai Tuhan berbada-beda bahkan sebagian dari kalangan manusia tidak percaya akan adanya Tuhan. Pi sendiri hidup dengan tiga agama berbeda di masa kecilnya, yaitu Islam, Kristen, dan Hindu. Apalagi dalam film tersebut menceritakan juga tentang bagaimana seorang “Atheis” yang ingin mencari tahu tentang Tuhan dari cerita seorang Pi dewasa. Suatu hal yang memang sangat sulit untuk dipublikasikan, tetapi Life of Pi berhasil melakukan itu semua. Itulah mengapa film tersebut lebih mengajarkan kepada kita tentang makna Tuhan, seperti takdir, kepasrahan, dan kebenaran. Beragama apa pun Anda, pasti Anda akan sangat terkesima dengan film ini.

Film tersebut sebenarnya lebih menunjukan kepada kita tentang perjalanan spiritual Pi kepada Tuhan. Ia menyadari bahwa Tuhan itu ada dan selalu melindungi serta mengajarkan banyak hal kapadanya walaupun di dalam cerita tersebut kita masih belum tahu agama apa yang akhirnya dipilih oleh seorang Pi. Dengan ini saya sendiri menyarankan Anda untuk segera menyaksikan film tersebut. Karena dengan itu semuanya akan menjadi lebih jelas. Masihkah Anda tidak percaya adanya Tuhan?

Mohon tunggu...

Lihat Konten Bahasa Selengkapnya
Lihat Bahasa Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun