Mohon tunggu...
Dadang Darmansyah
Dadang Darmansyah Mohon Tunggu... Lainnya - ASN di Badan Pusat Statistik

Lahir di kaki Gunung Ciremai Kabupaten Kuningan, saat ini ASN di Badan Pusat Statistik Kabupaten Ciamis, penyuka olahraga dan kuliner

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Kesehatan Mental: Lahirkan Optimisme yang benar

4 Agustus 2020   10:54 Diperbarui: 5 Agustus 2020   10:57 164
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi optimis kunci inovasi (sumber:nusantaranews.co)

Setiap orang pasti punya beban yang memenuhi ruang pikirannya. Tapi tidak setiap orang punya kemampuan mengelola bebannya dengan baik. Beban yang dikelola dengan baik mampu membuat dirinya tetap produktif.

Seorang dosen menjelaskan di ruang kelas kepada para mahasiswanya. Sambil memegang gelas berisi air ditangannya. Kemudian dia bertanya kepada para mahasiswa. Berapa berat gelas ini?? Setiap mahasiswa menyebutkan berbagai ukuran berat gelas tersebut. Namun tak satupun  jawaban mahasiswa yang membuat dosen terpuaskan.

Jawaban yang benar adalah seberapa lama anda memegang gelas tersebut. Mungkin berat gelas tersebut sebenarnya ringan jika anda memegangnya hanya beberapa menit. Jika anda pegang gelas itu selama seharian maka gelas itu terasa sangat berat sekali.

Begitu juga beban yang ada dikepala kita. Jika beban yang ada di kepala itu terus kita  pikirkan selama seminggu, sebulan bahkan bertahun-tahun. Maka berat beban itu semakin berat dan membuat kita merasa tak mampu mengatasinya.

Jadi pikirkan beban tersebut seperlunya, saat belum ada solusi, simpan beban itu dan lakukan yang lain. Kita akan jauh lebih produktif, seiring itu pula kita bisa lebih kreatif dalam mencari solusi setiap masalah yang ada.

Ada satu keadaan yang membuat kita kecewa, tidak sesuai harapan, di luar ekspektasi. Sering kita sibuk mencari siapa biang masalahnya. Coba di evaluasi seberapa besar tujuan hidup kita. Seorang motivator menjelaskan dalam satu kesempatan. Jika dalam perjalanan hidup kita, kita mendapatkan kendala yang menghalangi tujuan hidup kita.

Apa yang akan kita lakukan? Sebagian besar berpendapat kendala itu harus disingkirkan sehingga langkah kita menuju tujuan hidup kita lebih mudah. Tapi jawaban tak terduga dari motivator tersebut. Kita harus memperbesar tujuan hidup kita sehingga kendala yang ada terasa kecil dan mudah dilalui. Amazing, luar biasa!!

Sebuah kepastian dalam perjalanan hidup kita akan terhampar berbagai kendala, tantangan, masalah, beban yang membuat langkah kita terhenti karena tujuan hidup kita terlalu kecil. Lalu bagaimana?? Besarkan tujuan hidup kita maka semua kendala, tantangan, masalah, beban terasa kecil dan mampu kita atasi.

Keinginan kita untuk sembuh mengalahkan rasa sakit dan pahitnya obat. Jadikan keridhoan kepada Dzat yang Maha Tinggi, Allah sebagai puncak tujuan besar hidup kita. Pengharapan kepada-Nya mengalahkan pengharapan kita kepada keridhoan manusia. Maka saat itulah Allah akan memberikan kekuatan, kemampuan dan ketangguhan kepada kita mengatasi berbagai macam kendala yang ada.

Laayukalifullahu nafsan illa wus’aha, Allah tidak memberikan beban kecuali sesuai kesanggupannya. Dengan kata lain saat Allah memberi beban saat itu pula Allah memberikan kemampuan untuk menanggungnya. Jadi besarkan tujuan hidup kita karena Allah maka akan lahir sikap optimisme dalam menjalani kehidupan.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun