Mohon tunggu...
Giovanni Lemuel
Giovanni Lemuel Mohon Tunggu... Jurnalis - Pecinta Laut

Mantap Jiwa

Selanjutnya

Tutup

Nature

Biologi Laut: Bahaya Pengasaman Laut terhadap Energetika dan Transpor Oksigen European Sea Bassa

13 Desember 2019   12:17 Diperbarui: 13 Desember 2019   12:21 8
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tidak banyak orang mengetahui bahwa tingginya kadar CO2 di udara saat ini memiliki dampak buruk terhadap lautan beserta ekosistem dan makhluk hidup yang ada di dalamnya. Kebanyakan orang menganggap bahwa CO2 dapat menyebabkan efek rumah kaca, tetapi ada dampak buruk lain yang disebabkan oleh CO2.

Akumulasi CO2 di atmosfir yang disebabkan oleh penggunaan bahan bakar fossil dapat menyebabkan menurunnya pH di laut. Hal ini menjadi ancaman bagi ekosistem lautan karena hal ini dapat memengaruhi aktivitas sel dan metabolisme makhluk yang ada di laut, salah satunya ikan. Meskipun ikan memiliki kemampuan untuk mengatasi perubahan pH, hal ini dapat memengaruhi konsumsi energi yang berlebih terhadap ikan.

Studi yang dilakukan terhadap European Sea Bass juvenil menunjukkan adanya perubahan laju metabolisme dan konsumsi energi. Untuk membuktikkan hal ini, ikan-ikan tersebut diletakkan pada 3 kondisi yang berbeda, di air yang tidak mengalami pengasaman, pengasaman tingkat sedang, dan pengasaman tingkat tinggi. Setelah 1,5 tahun, kapasitas metabolisme dan transpor oksigen ikan di ketiga kondisi ini diukur.

evolvingsciences.com
evolvingsciences.com

Hasil penelitian menunjukkan bahwa ikan yang berada di tingkat pengasaman yang tinggi memiliki laju metabolisme yang sangat tinggi. Hal ini terlihat dari sistem insang dan tingginya konsentrasi haemoglobin di darah. Selain itu, tingkat pengasaman yang tinggi juga membuat detak jantung ikan melemah. Keuda hal ini tentunya dapat memengaruhi transpor oksigen pada sea bass.

Paparan tingkat pengasaman yang tinggi pada sea bass akan menyebabkan perubahan kondisi metabolisme aerobik. Hal ini menunjukkan bahwa sea bass memiliki kemampuan untuk menghadapi skenario pengasaman air laut ini. Akan tetapi, penelitian lanjutan harus dilakukan untuk mengetahui bagaimana sea bass bisa beradaptasi terhadap hal ini, atau bisa disebut juga proses aklimasi yang dilakukan oleh sea bass untuk menghadapi hal ini.

Bagaimanapun juga, tingginya kadar CO2 tentunya memiliki dampak buruk terhadap lautan. Semua orang harus sadar dan berusaha menekan produksi gas CO2 agar ekosistem yang ada di bumi tetap lestari. -- Giovanni Lemuel

Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun