Mohon tunggu...
Cucum Suminar
Cucum Suminar Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Kompasianer

Belajar dari menulis dan membaca. Twitter: @cu2m_suminar

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Hindari Drama Hari Pertama Sekolah dengan 5 Persiapan Ini

1 Juli 2019   11:20 Diperbarui: 1 Juli 2019   13:56 326
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto tiga tahun lalu saat pertama kali mengantarkan anak sekolah di TK A. | Dokumentasi Pribadi

Hari pertama sekolah selalu membuat deg-degan hati para orangtua, terutama bagi yang baru pertama kali memasukan anak ke TK atau SD. Khawatir tiba-tiba si kecil menangis saat ditinggal di sekolah, tak mau berbaur dengan teman-teman baru, atau bahkan tidak mau beranjak dari tempat tidur saat dibangunkan untuk bersekolah.

Saat memasukan anak pertama saya ke TK A, tiga tahun lalu, saya pun merasakan hal yang sama. Segala kekhawatiran datang silih berganti. Apalagi sekolah yang saya pilih untuk anak menimba ilmu cukup jauh dari rumah. Namun ternyata bila dipersiapkan dengan baik, drama hari pertama sekolah bisa dihindari.

Usahakan Anak Tidur Lebih Cepat
Malam sebelum hari pertama sekolah, upayakan anak tidur lebih cepat. Saya biasanya membiasakan anak tidur tak lama usai adzan isya berkumandang. Setelah salat, gosok gigi, cuci muka, tangan dan kaki, si kecil sudah harus tidur. Tujuannya agar ia mendapatkan waktu tidur yang cukup. Sehingga, esok pagi tidak susah dibangunkan. Terkadang malah bangun sendiri.

Esok paginya usahakan juga si kecil bangun lebih cepat agar lebih leluasa mempersiapkan diri. Biasanya anak kecil sedikit sulit bila diburu-buru harus mandi, mengenakan pakaian dan sarapan. Meski sudah dibaweli agar lebih cepat, mereka biasanya melakukan kegiatan-kegiatan tersebut dengan ritme mereka sendiri. Nah, kita sebagai orangtua harus pintar-pintar menyediakan waktu yang cukup.

Sarapan dengan Jumlah Cukup
Sebelum berangkat ke sekolah usahakan anak sarapan terlebih dahulu dengan jumlah yang cukup. Bila belum terbiasa, agak sulit memang memaksa anak pagi-pagi mengudap makanan berat dengan jumlah yang lumayan banyak. Oleh karena itu pintar-pintar kita lah sebagai ibu memilih menu agar anak mau makan pagi.

Jangan biasakan anak sarapan di dalam mobil saat perjalanan menuju sekolah. Dulu saya sempat beberapa kali seperti itu dan ujung-ujungnya anak tidak betul menyantap makanan. Kondisi jalan tidak sama setiap hari. Bila sedang lancar, terkadang baru beberapa suap sudah keburu sampai di sekolah. Mau dilanjutkan disuap di sekolah, anak sudah tidak mau. Lebih baik di rumah disiapkan waktu khusus untuk sarapan.

Sarapan wajib dilakukan karena kita tidak tahu apa aktivitas anak di sekolah nanti, kapan waktu istirahat untuk makan, dan jam berapa pulang. Namanya juga murid baru. Apalagi anak juga baru pertama sekolah. Jangan sampai anak masuk angin atau rewel karena tidak nyaman akibat perut kosong. Atau saat dia sudah keburu merasa lapar, tetapi belum waktunya istirahat untuk menyantap bekal dari rumah.

Libatkan Anak Saat Menyiapkan Perlengkapan Sekolah
Agar anak antusias menyambut hari pertama sekolah, libatkan anak saat membeli perlengkapan sekolah seperti tas, buku, sepatu, kaos kaki dan lainnya. Bila memungkinkan biarkan ia sendiri yang memilih perlengkapan sekolah tersebut. Misalkan berikan dua buah tas, nanti dia yang memutuskan akan membeli yang mana.

Satu hari menjelang hari pertama sekolah, ajak juga anak untuk menyiapkan segala keperluan di sekolah. Minta ia untuk memasukan sendiri buku ke dalam tas, atau memasukan penghapus dan pensil yang sudah diraut ke dalam kotak pensil. Biar ia yang menata sendiri keperluan untuk sekolah, nanti tinggal kita cek.

Beri Gambaran Suasana yang akan Dihadapi
Beberapa hari sebelum anak memasuki hari pertama sekolah, kita dapat menceritakan gambaran kegiatan yang akan dilakukan anak pada hari pertama sekolah. Sehingga, anak akan merasa lebih siap. Tidak menangis juga saat kita tinggal untuk pertama kalinya dengan "orang-orang asing" (baca: guru dan teman-teman sekolah).

Jangankan anak-anak, kita saja sebagai orang dewasa terkadang gugup kan saat harus mengalami sesuatu untuk pertama kalinya. Saat pertama kali bekerja di kantor baru misalkan. Sesering apapun (pernah) berpindah kerja, tetap akan deg-degan saat pertama kali bekerja di tempat baru.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun