Mohon tunggu...
Cucum Suminar
Cucum Suminar Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Kompasianer

Belajar dari menulis dan membaca. Twitter: @cu2m_suminar

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Ini Kunci agar Selalu Bahagia Saat Berkarier?

26 Maret 2018   09:42 Diperbarui: 26 Maret 2018   10:04 826
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilistrasi diambil dari kompas.com

Salah satu teman pernah mengungkapkan, meniti karir itu ibarat mendaki gunung. Semakin lama kita mendaki, semakin berat seluruh tantangan yang dihadapi. Kerikil yang menghadang di depan, terasa laksana batu berton-ton. Entah karena letih, entah karena bosan, setelah puluhan bulan berlalu, hal-hal kecil bisa membuat seseorang memutuskan untuk berhenti meniti.

Butuh sedikit upaya agar kita tetap nyaman melanjutkan perjalanan untuk mengais rezeki. Perlu ketetapan hati agar bisa kuat menjalani beban pekerjaan yang menjadi tanggung jawab kita. Berdasarkan hasil bincang-bincang dengan beberapa teman, upaya yang harus kita lakukan agar tetap nyaman dalam bekerja terkadang hanya hal-hal sederhana. Seperti apa?

MENGUASAI PEKERJAAN UTAMA

Ini sepertinya menjadi poin yang sangat penting. Bagaimana kita bisa nyaman bila tidak menguasai keterampilan untuk mengerjakan pekerjaan utama? Misalkan kita berkarir sebagai pengajar di bidang Teknik Informatika karena memiliki latar belakang pendidikan di bidang tersebut, namun karena tidak begitu hobi menguprak-nguprak komputer dan meng-update informasi terkini dibidang teknologi informasi, akhirnya kita hanya mengajar berdasarkan ilmu yang kita peroleh semasa kuliah.

Satu atau dua tahun setelah lulus kuliah mungkin tidak begitu masalah, namun setelah lima tahun berlalu, pasti akan menjadi kendala tersendiri. Apalagi teknologi informasi merupakan salah satu cabang ilmu yang sangat cepat berkembang, bila tidak terus meng-up grade wawasan di bidang tersebut, bukan tidak mungkin ke depannya pertanyaan dari siswa akan menjadi beban karena kita sebagai pengajar tidak tahu jawaban yang tepat.

Saat masih duduk di bangku SMA, dulu ada teman di tempat kursus Bahasa Inggris yang memilih menjadi guru Bahasa Inggris ketimbang menjadi bidan sesuai dengan latar belakang pendidikan yang ia miliki. Alasannya, meski sudah belajar bertahun-tahun di bidang itu, ia tidak menguasai bagaimana membantu orang melahirkan. Teman kursus saya itu bilang, lebih baik ia simpan ijazahnya dan meniti karir di bidang yang ia kuasai dan minati. Akhirnya ia kursus Bahasa Inggris untuk mendapatkan sertifikat agar bisa mengajar di lembaga yang lebih formal.

Terkadang di perusahaan ada rotasi posisi, atau penambahan tanggung jawab. Saat kita mendapat limpahan pekerjaan yang kurang kita kuasai, akan menjadi momok tersendiri. Tugas yang sebenarnya sepele bagi sebagian orang, akan menjelma menjadi tugas berat saat kita tidak begitu menguasai pekerjaan tersebut.

Agar bisa bertahan, ada baiknya belajar agar kita terampil mengerjakan pekerjaan yang menjadi tanggung jawab kita, atau sekalian saja dari awal memang memilih pekerjaan yang kita kuasai dan minati, sehingga saat pekerjaan menggunung, setidaknya kita tahu bagaimana mengerjakan pekerjaan itu dengan baik sesuai dengan tenggat waktu yang ditentukan.

JALIN HUBUNGAN BAIK DENGAN REKAN KERJA

Memiliki hubungan yang baik dengan rekan kerja, terkadang menjadi pertimbangan tersendiri untuk bertahan di sebuah perusahaan. Saat kita tidak nyaman dengan suatu kebijakan, atau malah kewalahan dengan tumpukan pekerjaan yang harus diselesaikan dalam waktu singkat, jalinan pertemanan yang baik dengan rekan kerja akan menjadi pelipur lara tersendiri.

Hubungan yang baik dengan rekan kerja, diakui atau tidak akan membuat pekerjaan lebih ringan. Saat kita memerlukan suatu data mendadak untuk keperluan pekerjaan, rekan kerja pasti dengan senang hati membantu dengan menyediakan data yang kita butuhkan, atau saat kita memerlukan proses super cepat untuk hal-hal tertentu terkait pekerjaan, teman sekerja yang memiliki hubungan baik dengan kita, pasti tidak keberatan untuk memproses lebih cepat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun