Mohon tunggu...
Muhammad Zulfadli
Muhammad Zulfadli Mohon Tunggu... Lainnya - Catatan Ringan

Pemula

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Kilas Balik Piala Dunia 1998, Sukses Ganda Perancis, Misteri Ronaldo, dan Rivalitas Beckham vs Simeone

8 November 2022   13:06 Diperbarui: 8 November 2022   13:18 457
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
(Sumber:https://bola.kompas.com/)

Setelah menikmati Piala Dunia AS 1994, sebagai penggemar sepak bola anyar yang pengetahuan bolanya cetek, maka France 1998 adalah Piala Dunia kedua bagi saya dengan ragam sudut pandang baru, juga dengan emosi berbeda daripada empat tahun sebelumnya.

Selepas Piala Dunia AS 1994, saya makin menggemari olahraga ini. Hampir tak pernah saya ingin ketinggalan mengikuti perkembangan persaingan sepak bola dunia. Kompetisi elite Eropa, terutama Serie-A, Liga Inggris, dan Liga Champions menjadi hiburan setiap pekan. 

Pertengahan era 1990-an itu, saya mulai familiar dengan klub-klub besar Eropa. Sebut saja Ajax dari Belanda yang fantastid memenangkan Liga Champions 1995;  Inter, AC Milan dan Juventus wakil Italia; Real Madrid dan Barcelona dari  Spanyol; dan Manchester United (MU) yang mulai mendominasi Liga Inggris di bawah rezim Alex Ferguson.

Setiap Piala Dunia digelar lagi setelah empat tahun, maka ada pergeseran fase kehidupan pribadi kita masing-masing. 

Saya mengingat dan merasakan hingga menjelang Piala Dunia sekarang. Setelah bertranformasi dari remaja ABG empat tahun sebelumnya di Makassar, maka saya mengikuti France 1998 pada waktu duduk di bangku SMA, sebagai anak kos di Yogyakarta. Nonton bareng pertandingan bersama teman-teman baru dari nusantara di kota pendidikan merupakan suatu pengalaman tak terlupakan.

Meski tak ada kaitannya, Piala Dunia '98 dihelat tidak lama setelah lahir sejarah reformasi Indonesia, yang melengserkan kekuasaan otoritarian Soeharto yang bisa bertahan 32 tahun. Banyak menilai turnamen tersebut sedikit-banyak menghibur dan meredakan ketegangan politik dalam negeri ketika itu.

Kembali ke sepak bola. Piala Dunia Perancis 1998 juga dimulai dengan format baru, asosiasi FIFA menambah 8 slot peserta, menjadi 32 negara yang dibagi dalam 8 grup, sehingga tidak ada lagi peringkat ketiga grup yang bisa melaju ke babak 16 besar. Format yang bertahan hingga sekarang. 

Lantas momen-momen apa saja yang paling melekat pada Piala Dunia edisi-16 ini ? tentu sangat relatif, pecinta sepak bola memiliki memori masing-masing. Saya sendiri punya daftarnya.

Kesatu, tentu saja, keberhasilan Perancis memanfaatkan banyak keuntungan sebagai tuan rumah untuk menjadi juara dunia pertama kalinya. Hingga saat ini tim tuan rumah terakhir yang juga sukses menjadi juara.

Di final tim Ayam Jantan asuhan Aime Jaquet, dengan bintang Zinedine Zidane, mengempaskan juara bertahan, Brasil, 3-0, tanpa perlawanan yang berarti. Antiklimas Brasil di final karena pemain utamanya, Ronaldo, terkena penyakit misterius sebelum bertanding, juga belum terungkap hingga sekarang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun