Mohon tunggu...
Muhammad Zulfadli
Muhammad Zulfadli Mohon Tunggu... Lainnya - Catatan Ringan

Pemula

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Bola Klasik: Kontroversi Juventus Vs Inter Milan pada 1998

26 April 2020   12:35 Diperbarui: 26 April 2020   12:37 640
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Juventus v Inter Milan pada 1998 (Sumber: theguardian.com)

Saya tumbuh menjadi penggemar sepak bola dari tayangan Liga Serie-A Italia pada pertengahan 1990-an. Lega Calcio merupakan liga terbaik di Eropa bahkan Dunia kala itu.

Dalam segala kemegahan dan gemerlap bintang-bintangnya, satu hal yang tak bisa disangkal bahwa ada bagian dari sepak bola Italia terbangun dari satu skandal ke skandal yang lain. 

Kasus mafia Totonero pada 1980, dan tentu saja mafia Calciopoli pada 2006 yang menjatuhkan hegemoni sepak bola Italia, dan hingga kini belum pulih sepenuhnya.

Tepat hari ini, 22 tahun silam, saya ingin mengenang satu dari sekian pertandingan sepak bola Italia yang paling kontroversial, bahkan masih sering didebat setelah dua dekade laga tersebut. 

Pada 26 April 1998, Inter Milan melakukan perjalanan ke Stadion Delle Alpi Turin menantang Juventus "si Nyonya Besar" sekaligus juara bertahan, untuk satu duel krusial yang sangat menentukan menjuarai Liga Italia. Nerazzuri tidak lagi pernah memenangkan Scudetto selama sembilan tahun. 

Namun kali ini dipimpin pelatih Luigi Simoni dan mengandalkan pemain terbaik sejagad, Ronaldo, Inter memiliki kesempatan besar, hanya berselisih satu poin dari Juventus sebelum big match tersebut.

Rivalitas bertajuk Derby d'Italia dipenuhi pemain papan atas dunia. Juventus dengan pelatihnya Marcelo Lippi menurunkan Didier Deschamps, Edgar Davids, Filippo Inzaghi, Zinedine Zidane dan Alessandro Del Piero. Inter mengandalkan Javier Zanetti, Diego Simeone, Aron Winter, Youri Djorkaeff dan Il Fenomeno Ronaldo, pemenang Ballon d'Or. Namun dari semua pemain tersebut, sorotan utama pada laga itu ternyata pada sosok Wasit Piero Ceccarini.

Laga pada awalnya sesuai yang diharapakan. Kedua tim bermain dengan tempo tinggi, saling berganti menyerang dan bertahan. Juventus unggul pada menit ke-21 yang diciptakan Del Piero melalui sontekan pelan, setelah serangkaian percobaan. Pertandingan makin seru, Inter berusaha membalas, dengan mengandalkan ketajaman Ronaldo yang terus mengancam pertahanan Bianconeri, tapi belum berhasil menyamakan skor saat jeda.

Pada 45 menit babak kedua inilah yang menjadi kontroversi, penuh kecaman, dan konflik, sampai saat ini, terkhusus para Interisti. Laga ketat masih terjadi selama dua puluh menit seperti pada babak pertama, sampai pada menit ke-69 dan 70. 

Serangan yang dibangun Inter masuk ke penalti, terjadi perebutan bola yang ketat, namun bola berada di jalur Ronaldo, yang mendapat ruang bagus dan menggocek bola melewati Bek Mark Iuiliano. Sadar kehilangan posisi dan ancaman besar menanti, Iuliano dengan sengaja menabrakkan dirinya ke tubuh Ronaldo, dan menjatuhkannya.

Hampir semua pemain Inter bereaksi menunggu sempritan peluit Ceccarini untuk memberikan tendangan penalti atas 'tabrakan maut" Iuliano tersebut, tetapi bunyi peluit itu tak pernah terdengar. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun