Mohon tunggu...
Muhammad Zulfadli
Muhammad Zulfadli Mohon Tunggu... Lainnya - Catatan Ringan

Pemula

Selanjutnya

Tutup

Film Pilihan

"Memories of My Body", Tubuh Penari Lengger Versi Garin

26 Desember 2019   11:16 Diperbarui: 1 Januari 2020   10:00 98
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Suasana Film Screening, Memories of My Body, di Ubud (dok. pri)

Pengalaman baru yang benar-benar menyenangkan. Saya bergabung dengan ratusan orang termasuk para turis asing nobar film screening, Memories of My Body di Taman Baca, Ubud. Sensasinya dahsyat menonton film, langsung bersama Director, Garin Nugroho, pada ajang Ubud Writers and Readers Festival (UWRF) Oktober silam.

Memories of My Body, atau versi originalnya berjudul Kucumbu Tubuh Indahku merupakan film terbaik pilihan Majalah Tempo pada 2018 dan terkonfirmasi pada ajang Festival Film Indonesia (FFI) 2019. Selain berjaya di dalam negeri, karya gres Garin ini juga mewakili Indonesia dalam ajang Academy Award 2020.

Memories of My Body lantas menjadi diskusi menarik di masyarakat. Garin, laki-laki 58 tahun asal Jogja ini sudah dikenal sebagai sutradara yang kerap menghadirkan film dengan tema-tema variatif, mengangkat dan merefleksikan seni dan tradisi masyarakat kita yang terserak. Saya termasuk penikmat dan sering menanti karya-karyanya.

***
Memories of My Body berkisah tentang perjalanan hidup penari Lengger bernama Wahyu Juno, dari sebuah desa kecil di Banyumas, Jawa Tengah, yang sudah lama dikenal sebagai desa penari Lengger lanang, jenis tarian perempuan yang dibawakan penari laki-laki, sehingga seorang penari Lengger harus dapat menampilkan sisi maskulin dan feminim dalam satu tubuh untuk membentuk gerakan indah.

Kisah Juno dalam film diceritakan dalam tiga masa, yaitu Juno Kecil-Juno Remaja-dan Juno Dewasa, dalam rentang waktu mulai akhir 1960-an hingga awal dekade 1990-an. Ceritanya tidak umum dan bukan hal mudah diterjemahkan ke dalam visual film.

Drama sudah terbentuk dari awal. Film dibuka dengan perkenalan sosok Juno sejak kecil, oleh Juno Dewasa, menghadap kamera seperti sedang diwawancara. Logat Banyumas yang kental, mimik wajah serius namun juga menggelitik dan dilengkapi dengan tarian tubuh yang juga bercerita.

Juno Kecil harus hidup sendiri, Juno tak pernah melihat ibunya, dan ayahnya kabur entah kemana karena menurut cerita yang dia dengar sang ayah dituduh terlibat peristiwa 1965. Jadilah Juno Kecil dibesarkan oleh tetangga baik hati, dan kemudian oleh si-Bibi (diperankan dengan baik oleh Endah Laras).

Juno Bocah hidup dalam kesepian, menghadapi penolakan sini-sana, kerap diolok-olok sebaya, dan mendapatkan diskriminasi di kampung. Satu potensi yang membuatnya bertahan hidup : Juno dinilai dapat menari Lengger untuk menjaga tradisi kampung, dan dia pun diminta bergabung dengan sanggar tari Lengger, pimpinan Guru, yang diperankan begitu apik oleh Sudjiwo Tedjo.

Pada awal di Sanggar, Juno banyak mengalami peristiwa-peristiwa yang luar biasa aneh, ganjil, dan mungkin mistis, di luar nalar manusia normal menjalani kehidupan.

Ada adegan istri guru Sujiwo diperintah untuk memperlihatkan alat kelamin pada Juno. Lalu guru tari desa perempuan menantang 'kelaki-lakian Juno'. Paling membekas saat Juno kecil menyaksikan Sujiwo Tejo merajam alat vital pacar istrinya hingga darah dari laki-laki hidung belang itu menyembur-nyembur. Juno kecil menyaksikan serta mengalami kepahitan hidup yang dibawa sepanjang hayatnya.

Setelah peristiwa traumatis di depan wajahnya, Juno lantas hidup mengembara, berpindah-pindah tempat, namun tetap sebagai penari Lengger. Dia gemulai menggerakkan matanya, jari-jarinya, kakinya membentuk gerakan-gerakan tarian indah yang bisa memukau siapa saja, laki-laki atau pun perempuan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun