Mohon tunggu...
Ⓕⓔⓡ_ⓈⓊⓃ𝒹𝒶𝓂𝒶𝓃𝒾Ⓧ
Ⓕⓔⓡ_ⓈⓊⓃ𝒹𝒶𝓂𝒶𝓃𝒾Ⓧ Mohon Tunggu... Copywriter

Seorang pencinta ilmu dan penikmat cerita dari berbagai dimensi kehidupan.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

"Faktor Penyebab Intoleransi di Kalangan Umat Islam Indonesia: Mengungkap Akar Masalah dan Solusinya"

27 April 2025   20:00 Diperbarui: 27 April 2025   19:54 397
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Gambar intoleransi islam (chat.openai.com)

Mengapa Islam Terlihat Intoleran di Indonesia?

Isu intoleransi sering menjadi perbincangan hangat di Indonesia, terutama terkait dengan umat Islam. Sebagai negara dengan mayoritas Muslim, pertanyaan yang sering muncul adalah, “Mengapa orang-orang Islam menjadi sangat intoleran di Indonesia?"

Sebelum membahas lebih lanjut, penting untuk diketahui bahwa tema ini sangat sensitif. Saya pernah membahas apakah klaim intoleransi ini benar atau tidak dalam artikel sebelumnya. Namun, jika kita menerima klaim tersebut sebagai fakta, ada beberapa alasan yang perlu dipertimbangkan.

Rasa Takut yang Mendalam

Alasan pertama yang sering diangkat adalah adanya rasa takut yang mendalam di kalangan sebagian umat Islam. Rasa takut ini tidak hanya terhadap bangsa atau peradaban lain, tetapi juga terhadap perubahan yang terjadi di sekitar mereka. Ketakutan ini menciptakan ketegangan yang membuat sebagian orang merasa terancam, sehingga mereka menjadi lebih defensif dan bahkan agresif. Ketika sebuah kelompok merasa terancam, perilaku reaktif dan agresif sering muncul sebagai mekanisme pertahanan.

Cinta yang Mendalam terhadap Agama

Salah satu faktor utama yang membentuk sikap ini adalah kecintaan yang luar biasa terhadap agama. Umat Islam di Indonesia umumnya sangat mencintai agama mereka, bahkan sejak usia dini mereka diajarkan untuk menjunjung tinggi ajaran Islam. Sikap ini, meskipun secara umum adalah hal yang positif, kadang kala berkembang menjadi sikap yang lebih eksklusif. Dalam konteks ini, kecintaan terhadap agama dapat memunculkan pandangan bahwa hanya ajaran agama mereka yang benar dan sah, sementara yang lain dianggap kurang relevan atau bahkan salah.

Kenyataan yang Dihadapi: Krisis Identitas dan Sosial

Namun, kecintaan terhadap agama ini tidak selalu sejalan dengan kenyataan yang ada. Banyak umat Islam yang merasa bahwa mereka sedang menghadapi tantangan besar dalam kehidupan sosial dan politik. Mereka merasa terpuruk, seolah-olah terperangkap dalam sebuah gua yang sunyi dan jauh dari harapan. Dalam hal ini, bisa dikatakan bahwa banyak orang Islam merasa terpinggirkan dalam berbagai sektor, baik dalam bidang ekonomi, politik, maupun sosial.

Krisis identitas ini memunculkan perasaan cemas dan frustrasi. Ketika seseorang merasa terperangkap dan tidak dapat keluar dari situasi yang menekan, seringkali mereka akan mencari cara untuk membenarkan dan mempertahankan posisi mereka dengan cara yang lebih radikal. Ini sering kali berujung pada sikap intoleran terhadap perbedaan, karena perbedaan dianggap sebagai ancaman terhadap identitas dan keyakinan yang mereka pegang teguh.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun