Mohon tunggu...
Ⓕⓔⓡ_ⓈⓊⓃ𝒹𝒶𝓂𝒶𝓃𝒾Ⓧ
Ⓕⓔⓡ_ⓈⓊⓃ𝒹𝒶𝓂𝒶𝓃𝒾Ⓧ Mohon Tunggu... Copywriter

Seorang pencinta ilmu dan penikmat cerita dari berbagai dimensi kehidupan.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Toleransi Asli, Bukan Sekadar Slogan: Menakar Wajah Damai Islam di Indonesia

25 April 2025   19:00 Diperbarui: 25 April 2025   18:44 40
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: Via Google (Google.com) 

Apakah Islam Agama Kekerasan? Refleksi Kritis atas Stereotipe dan Fakta

Artikel ini mungkin cukup sensitif. Ia lahir dari sebuah pengalaman personal pengalaman yang memunculkan pertanyaan yang tak sederhana: Apakah benar Islam adalah agama yang keras dan penuh kekerasan?

Pertanyaan ini muncul dari pandangan yang cukup umum di masyarakat sekuler Barat, yakni bahwa umat Islam identik dengan kekerasan, intoleransi, dan sifat-sifat yang keras. Bahwa seorang Muslim, jika melakukan kekerasan, maka kekerasan itu dianggap berasal dari ajaran Islam itu sendiri.

Padahal, jika seseorang melakukan kekerasan, bisa jadi alasannya bukan karena agama, melainkan faktor-faktor lain: kemiskinan, kelaparan, pendidikan yang rendah, atau trauma sosial. Namun begitu kata “Islam” disandingkan dengan pelaku kekerasan, maka lahirlah stereotipe yang menyudutkan seluruh umat.

Sikap membela diri dengan berkata, "Itu bukan Islamnya, tapi karena faktor sosialnya," sering kali terdengar sebagai jawaban yang apologis. Karena itu, mari kita coba kaji dengan pendekatan yang lebih objektif dan berbasis data.

Seorang analis data bernama Tom Anderson pernah melakukan studi menarik menggunakan sebuah aplikasi analisis teks bernama OdinText. Ia memasukkan teks dari berbagai kitab suci Al-Qur’an, Perjanjian Lama, Perjanjian Baru, dan kitab-kitab lainnya. Anderson kemudian menganalisis frekuensi kemunculan kata-kata yang berkaitan dengan kekerasan seperti “membunuh,” “menghancurkan,” “perang,” dan sejenisnya.

Sumber:net.com
Sumber:net.com

Hasilnya cukup mengejutkan:

- Perjanjian Lama mengandung sekitar 5,3% referensi tentang kekerasan.

- Perjanjian Baru mengandung 2,8%.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun