Jika kita melihat mata uang yang beredar di dunia saat ini, seperti US Dollar, Yen, ataupun Rupiah, maka semua mata uang itu memiliki fungsi yang sama yaitu sebagai alat pembayaran. Yang berbeda hanyalah batasan secara geografis dimana sebuah mata uang diterima sebagai alat pembayaran. Rupiah berlaku sebagai alat pembayaran yang sah di NKRI. Tapi begitu berada di Jepang, Anda tidak bisa membelanjakan Rupiah secara langsung. Karena Rupiah bukan alat pembayaran yang sah di Jepang.Â
Ini berbeda dengan cryptocurrency. Setiap cryptocurrency memiliki fungsi dasar yang sama yaitu berlaku sebagai alat pembayaran. Tetapi setiap cryptocurrency bisa saja memiliki fitur-fitur tambahan yang berbeda. Ethereum memiliki fitur smart contracts. Ripple menawarkan fitur xCurrent, xRapid, dan xVia. Atau Bitconnect yang mengunggulkan fitur Staking dan Lending. Salah satu aspek penilaian apakah suatu cryptocurrency itu bagus atau tidak dapat dilihat dari fitur-fitur yang (atau akan) dimilikinya.
Saat ini lebih sudah ada lebih dari 1200 jenis cryptocurrency. Dan di masa mendatang akan semakin banyak lagi cryptocurrency yang muncul. Tapi camkanlah satu hal bahwa setiap cryptocurrency yang kemunculannya hanya meniru mentah-mentah cryptocurrency lain yang sudah ada sulit untuk menarik perhatian para investor. Cryptocurrency yang memiliki performa lebih baik (lebih cepat, lebih aman, atau lebih hemat) atau hadir dengan inovasi fitur-fitur baru, itulah yang berpeluang besar untuk tumbuh menjadi besar dalam waktu yang relatif singkat.
Oleh:
Felix Lukman
Founder Cryptoholix.com