Mohon tunggu...
Kris Fallo
Kris Fallo Mohon Tunggu... Penulis - Penulis Buku Jalan Pulang, Penerbit Gerbang Media, 2020

Menulis itu pekerjaan keabadian. Pramoedya Ananta Toer berkata:  'Orang boleh pandai setinggi langit, tapi selama ia tidak menulis, ia akan hilang di dalam masyarakat dan dari sejarah.' Lewat tulisan kita meninggalkan kisah dan cerita yang tak akan sirna.

Selanjutnya

Tutup

Kurma

Buka Puasa Bersama, Sebuah Kerinduan Tak Berujung di Masa Pandemi

16 April 2021   06:18 Diperbarui: 16 April 2021   06:47 783
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar.finansialku com/Moment bersama saat berbuka puasa di bulan Ramadhan

Ramadhan tahun ini sungguh mengesankan. Umat muslim harus merayakan di tengah situasi pandemi covid-19. Yang pasti, tidak ada pilihan lain, selain berdamai dengan kenyataan ini. Semuanya itu tentunya untuk keselamatan pribadi dan keluarga.

Efek dari covid-19 adalah, dilarang bepergian. Sebaiknya, stay at home. Mudik, sepertinya bukan pilihan terbaik untuk saat ini. Berarti kerinduan untuk berbuka puasa bersama menjadi sebuah kerinduan yang tak berujung. Ya, begitu sudah. Mau bagaimana lagi, bila tinggal di rumah menjadi pilihan terbaik.

Memang, momentum berbuka puasa bersama menjadi harapan dan kerinduan semua orang, tetapi apalah artinya, jika kebersamaan mengancam kehidupan.

Kaum muslim dan kita semua tentunya berharap semoga Ramadhan tahun ini berjalan lancar, mendatangkan berkah, dan membawa keselamatan. Oleh karenanya, tinggal di rumah menjadi pilihan terbaik demi terwujudnya harapan bersama yakni keselamatan.

Dekatkanlah dirimu dan keluarga pada Yang Kuasa  Bawalah kerinduan itu dalam ibadahmu. Yakinlah bahwa saatnya nanti, obat penyembuh rindu yakni kebersamaan pasti terpenuhi. Anggaplah itu sebagai latihan kesabaran. Ada badai dalam hidup, tetapi yakinlah bahwa badai pasti berlalu.

Gambar.thinkstock/momen berkumpul bersama keluarga di bulan Ramadhan
Gambar.thinkstock/momen berkumpul bersama keluarga di bulan Ramadhan
Mungkin  kita kecewa dengan kenyataan, apa lagi niat untuk mudik telah direncanakan. Kita mengidealkan kebersamaan, bersama orang tua, keluarga, atau juga berkumpul bersama istri anaknamun dalam kenyataan, rasanya sulit untuk realisasikan. Maunya mudik tahun ini tetapi, terhalang oleh situasi pandemi. Ya, itulah situasi kita. Lebih baik berdamailah dengan keadaan, untuk kebaikan bersama.

Kemarin saya sempat bertemu kenalan saya. Rumahnya persis di depan Bulog Atambua. Mereka bercerita, biasanya tiap tahun selalu pulang Jawa, tetapi tahun ini mereka memutuskan untuk tidak mudik.

"Tiap tahun pasti kami pulang. Kalo gak' sekeluarga, salah satunya bapak atau saya tapi tahun ini kami sudah putuskan untuk menunda sampai situasi benar-benar aman." Kata mbak Ziti.

Ya, semoga badai covid segera berlalu dan kerinduan berkumpul bersama keluarga menjadi kenyataan. Salam sehat selalu.

Atambua 16.04.2021

Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun