Pernakah kamu berpikir tentang mentari yang tak pernah lelah memberikan sinarnya? Pernakah kamu berpikir tentang rembulan, yang selalu tersenyum di balik awan, meski dihimpit kegelapan?
Mereka memberi dan terus memberi tanpa peduli siapa yang menikmati bias-bias sinarnya. Mereka memberi tanpa memintanya kembali.
Begitulah kita memaknai hidup ini. Memberi dan terus memberi tanpa harus menuntut balasan setimpal. Kita memberi bukan untuk menerima, tetapi memberi supaya hidup ini berarti dan semakin bermakna. Hanya dengan memberi kita menghadirkan Tuhan bagi sesama, sebab Tuhan telah memberikan hidupnya bagi kita.
Orang yang paling bahagia, adalah mereka memberi dan bukan menerima. Hiduplah untuk memberi sebanyak-banyaknya dan bukan menerima sebanyak-banyaknya. Tetaplah memberi tanpa harus mengingat. Bila kamu memiliki kesempatan menerima, tetaplah menerima tanpa harus melupakan. Menerima adalah berkat tetapi memberi adalah anugerah.
Seandainya hari tak bermentari dan malam tak berbintang, tetaplah memberi. Percayalah, Tuhan ada dipihakmu. Saat yang baik meninggalkanmu yakinlah, yang terbaik akan datang padamu. Tetaplah pada prinsip hidupmu, memberi supaya hidup itu bermakna.
Atambua, 13.02.2021
