Bicara tentang kasih sebenarnya kita bicara tentang kehidupan. Tidak ada orang yang bisa bertahan hidup jika tidak ada cinta kasih. Kasih itulah yang melahirkan kehidupan baru, karena kasih pula seseorang bisa memberikan hidupnya untuk orang yang dikasihinya. Ia rela menderita demi kasihnya.
Tema besar injil hari ini adalah kasih. "Kasihilah Tuhan Allahmu dengan segenap hati, dengan segenap jiwa dan dengan segenap kekuatan, dan kasihilah sesamu seperti dirimu sendiri". Inilah ajaran Yesus yang menjadi dasar dari seluruh kitab taurat dan ajaran para nabi.
Lewat tema kasih dalam injil hari ini, Yesus mau menekankan beberapa hal berikut:
1. Cinta kasih merupakan inti ajaran Yesus yang harus menjiwai setiap pengikut Kristus. Sebagai pengikutNya, kita diajarkan untuk mengasihi Tuhan dan sesama. Menariknya, Yesus tidak hanya mengajarkan tetapi telah mempraktekannya. Ia melayani dengan kasih dan atas nama cinta, Ia menyerahkan diriNya untuk disalibkan.
2. Tanggapan kita atas kasih Allah adalah, kita pun harus mengasihi sesama seperti kita mengasihi diri sendiri. Kasih yang benar, seperti yang dikatakan dalam bacaan pertama, "jangan menindas yang lemah, jangan mempermiskin yang sudah miskin, tetap bermura hati sebelum matahari terbenam.
3. Mengasihi tentu tidak segampang yang kita ucapkan. Kasih sering diperhadapkan dengan ego, pertimbangan untung rugi dan perhitungan situasi dan kondisi. Sebagai contoh, saya mengasihi dia tetapi apa yang saya dapat? atau apa untungnya bagi saya?
Segala sesuatu sudah diatur oleh Tuhan. Kita dipanggil hari ini untuk hidup dalam terang kasih Tuhan. "Bila sulit mengasihi, janganlah membenci. Bila tidak sanggup memuji, janganlah menghujat. Bila tidak bisa memberi senyuman, janganlah menambah duka".
Belajarlah untuk mengasihi, mengasihi Tuhan dan sesama, itulah kasih yang menghidupkan. Semoga***
Katedral Atambua, 25.10.20
Minggu biasa XXX/A