Mohon tunggu...
Kris Fallo
Kris Fallo Mohon Tunggu... Penulis - Penulis Buku Jalan Pulang, Penerbit Gerbang Media, 2020

Menulis itu pekerjaan keabadian. Pramoedya Ananta Toer berkata:  'Orang boleh pandai setinggi langit, tapi selama ia tidak menulis, ia akan hilang di dalam masyarakat dan dari sejarah.' Lewat tulisan kita meninggalkan kisah dan cerita yang tak akan sirna.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Selamat Menempuh Hidup Baru

26 September 2020   17:24 Diperbarui: 27 September 2020   16:49 72
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Hari ini anda berdua mengikrarkan janji suci di hadapan Tuhan. Di hadapan Allah anda berdua berjanji sehidup semati, baik suka dan duka, seiya sekata, dalam untung dan malang, di waktu sehat dan sakit, hingga maut memisahkan.

Sebuah proses panjang dan mungkin juga melelahkan telah anda lewati. Entah dimana dan kapan anda bertemu dan berkenalan? Entahlah. Entah seperti apa getaran cinta itu tumbuh? Entah berapa kali putus sambung? Berapa kali bertengkar? saling cemburu? Berapa kali air mata tumpah? Kami hanya memduga. Anda berdua yang tahu.

Yang kami tahu adalah hari ini anda bergandengan tangan, dengan langkah pasti, tanpa ragu, berlangkah kehadapan Allah, untuk merestui ikatan cinta kalian. Sungguh indah dan membahagiakan. Kami ikut bangga.Tulang rusuk yang telah lama hilang, kini ditemukan dan disatukan kembali.

Mungkin anda berdua kaget, seolah tak percaya pada kenyataan, karena anda berdua bisa bertemu dan bersatu. Ya, itulah cinta. Cinta kadang mengalahkan logika. Apa yang tidak mungkin justru menjadi mungkin. Itu karena cinta.

Foto.dok.pribadi
Foto.dok.pribadi
Kami ingin menitipkan pesan untuk anda berdua: membangun rumah rangga itu ibarat menahkodai perahu di tengah lautan. Hati-hatilah mendayung bahtera rumah tangga anda mengarungi lautan luas. Di sana ada ombak, ada badai, ada taufan. Ingatlah, bila anda berdua seiya sekata, yakinlah anda akan mencapai tanah tepih, tanah kebahagiaan yang diidam-idamkan. Satu lagi, jadikanlah Yesus sebagai nahkoda utama dalam bahtera rumah tangga kalian.

Di antara semyuman kebahagiaan yang anda berikan hari ini, saya tahu ada setumpuk sedih yang anda sembunyikan. Saya tahu kamu ingat ibu yang tidak hadir. Ia keburu pergi dan tidak kembali lagi meski anda bernaharap ia bisa hadir. Mau bagaimana lagi, itulah hidup dan mati. Iklaskan saja, saya yakin ibu juga pasti tidak ingin melihat kamu sedih di hari bahagiamu.

Terakhir, saya mau bilang, semua orang bisa memberikan cinta, tetapi tidak semua bisa memberikan kesetiaan. Jadi berikanlah cinta dan kesetiaan, itulah cinta yang sesungguhnya.

Proficiat. Selamat berbahagia. Selamat menempuh hidup baru. Kami sekeluarga mendukungmu dan mendoakan anda berdua.

Atambua, 25 September 2020
Rm. Kris Fallo, Pr

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun