Mohon tunggu...
Corry LauraJunita
Corry LauraJunita Mohon Tunggu... Tenaga Kesehatan - Tsundoku-Cat Slave

-

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Waspada terhadap Varian Virus Corona Delta

14 Juni 2021   23:33 Diperbarui: 14 Juni 2021   23:38 304
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Laporan Situasi Covid di Indonesia | Sumber : https://covid19.go.id/peta-sebaran

Kasus harian Covid-19 di Indonesia kembali memperlihatkan peningkatan yang signifikan. Senin, 14 Juni 2021 data Kementerian Kesehatan menunjukkan kasus harian sebanyak 8.189 kasus, bahkan kasus harian pada Kamis, 10 Juni 2021 kasus harian di Indonesia berjumlah 8.892 kasus yang merupakan laporan kasus tertinggi sejak Februari 2021. Provinsi DKI Jakarta masih merupakan penyumbang kasus terbanyak yaitu sebanyak 2.722 kasus.

Kenaikan jumlah kasus ini sudah diprediksi sejak sebelum lebaran. Antisipasi telah dilakukan dengan penyekatan dan pengurangan cuti lebaran, tetapi upaya yang dilakukan tetap kurang berhasil mencegah adanya lonjakan kasus. Tsunami Covid di India sepertinya tidak menimbulkan rasa khawatir pada masyarakat di negara ini. Kenaikan jumlah kasus ini diikuti oleh berita bahwa varian Delta yang awalnya diindentifikasi dar iIndia telah terdeteksi juga di seluruh dunia termasuk Indonesia. 

Siapakah si varian Delta ini? Varian Delta seperti disebutkan diatas adalah varian hasil mutasi virus covid yang awalnya ditemukan di India. Selain varian Delta, masih ada 3 varian virus lain yang menjadi perhatian (varian of concern)

Penamaan virus berdasarkan wilayah indentifikasi dianggap dapat berakibat kurang menguntungkan bagi negara tersebut sehingga Mei 2021 WHO memberikan penamaan dengan huruf alfabet Yunani untuk empat varian virus Corona penyebab COVID-19 yang dinilai paling mendapatkan perhatian dunia.  Virus yang dikenal sebagai varian of concern saat ini yaitu:

1. Varian B.117 = varian yang pertama kali diidentifikasi di Inggris disebut sebagai Alpha.

2. Varian B.135 = varian yang pertama kali diidentifikasi di Afrika Selatan, dan disebut sebagai Beta.

3. Varian P.1 = varian asal Brasil yang kemudian disebut dengan Gamma.

4. Varian B.1617 = Varian dari India dibagi menjadi dua sub-turunan, B.1617.2 disebut varian Delta dan B.1617.1 disebut Kappa

Varian Delta dianggap lebih menular dan memiliki gejala yang lebih berat dibandingkan dengan varian-varian yang teridentifikasi sebelumnya. Gejala yang ditimbulkan juga sangat bervariasi. Tidak lagi hanya menyerang organ pernapasan, tetapi juga pencernaan, penglihatan, dan pendengaran. Dokter di India mengidentifikasi adanya berbagai infeksi sekunder lain yang mengikuti gejala yang ditimbulkan seperti infeksi jamur hitam mucormycosis (plague of black fungus infections). Black fungus merupakan infeksi langka yang berakibat fatal. Infeksi oleh jamur ini dimulai di hidung dan menyebar ke mata dan kemudian ke otak. Jika sebelumnya WHO dan otoritas kesehatan di berbagai negara mengkhawatirkan menurunnya kualitas hidup penyintas karena efek long covid, penyintas di India justru terancam nyawanya akibat infeksi sekunder setelah dinyatakan sembuh dari virus ini.  

Varian Alpha merupakan varian yang awalnya dianggap sebagai pemicu kenaikan kasus besar-besaran di Inggris. Namun, saat ini, varian Deltalah yang menjadi momok bagi semua negara termasuk di negara Ratu Elizabeth tersebut. otoritas kesehatan masyarakat di Inggris (Public Health England atau PHE) melaporkan bahwa lebih dari 90 persen kasus baru COVID-19 di negara tersebut saat ini adalah varian Delta, menggantikan varian Alfa yang awalnya merupakan varian dominan di Inggris. Varian Delta di negara tersebut mencapai 42.323 kasus yang menunjukkan peningkatan dari laporan tanggal 2 Juni yakni 29.892 kasus

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun