Mohon tunggu...
Cornelia MariaRadita
Cornelia MariaRadita Mohon Tunggu... Lainnya - Masih Mahasiswa

Selamat Membaca! :)

Selanjutnya

Tutup

Film Pilihan

NKCTHI, Ketika Otoritas Hancurkan Kebahagiaan

20 Oktober 2020   02:10 Diperbarui: 20 Oktober 2020   13:53 407
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
source: wartakota.tribunnews.com

Kritik terhadap perlakuan orang tua yang cenderung mengekang anak-anaknya banyak disampaikan dalam adegan film. Hal ini membuat film ini dekat dengan paradigma kritis.

Paradigma kritis mempunyai upaya dalam mengungkap real structure atau hal yang sebenarnya untuk membentuk kesadaran sosial agar dapat memperbaiki kehidupan manusia (Fauziah & Nasionalita, 2018, h.84)

source: Netflix
source: Netflix

"Gimana kita mau ngerasa bahagia? Kalau sedih aja, kita gak tau rasanya!"

Kalimat yang dilontarkan Angkasa seolah mencerminkan penderitaan anak yang hidup di tengah keluarga egois, yang hanya ingin menutupi luka di masa lalu, dan memberi dampak berupa tekanan tekanan pada anak.

Sikap otoriter sosok Ayah yang sebenarnya ingin melindungi anaknya nyatanya justru memberikan siksaan bagi anak-anaknya. Orang tua yang protektif nyatanya menjauhkan anak dari kebahagiaan.

Diangkat dari Sebuah Buku, Bagaimana Cara Sutradara Membuat Naskah Film NKCTHI sesuai dengan Ekspetasi Pembaca?

Menurut Stieff (dalam Permana, dkk, 2018)dalam pra-produksi adalah tahap untuk mempersiapkan suatu film sebelum dibuat. Hal ini mencakup perekrutan pemain dan kru film, pemilihat lokasi, dan pengeditan naskah.

source: gramedia.com
source: gramedia.com

Film NKCTHI diangkat dari buku yang sangat digandrungi  oleh para pembaca. Dalam pembuatan naskah, Angga Dwimas Sasongko harus dapat merangkai pesan-pesan pendek  dalam buku supaya dapat menjadi cerita yang utuh dan menarik. Tentunya hal ini bukan hal yang mudah, terbukti pada tahap pra-produksi memakan waktu hampir satu tahun.

Tantangan terberat bagi Angga adalah bagaimana ia dapat merangkum kisah dalam buku menjadi sebuah story line yang sama dan sesuai dengan ekspetasi pembaca. Angga bahkan melakukan riset di Instagram mengenai pengalaman hidup pengguna Instagram dalam keluarga supaya dapat menyajikan cerita yang semakin realistis dan emosional.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun