Kelompok : 6
Ketua : Dimas Satrio Putra Gunawan (224108210)
Anggota : 1. Mentari Noor (224110251)
2. Barkatullah (224110231)
Kelas : S1 MTU-A
Tugas : 2
LANDASAN TEORI
Sekarang kami akan memberikan landasan teori berdasarkan survey yang sudah kami buat. Dalam hal ini kami akan menggunakan teori biaya, teori kualitas layanan dan teori pemasaran jasa penerbangan. Kami memilih teori ini, karena menurut kami teori ini sangat berhubungan dengan judul dari tugas yang kami buat yaitu mengenai Low Cost Carriers (LCCs).
- 1. Teori Biaya
Pengertian Biaya menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (1991:1011) adalah “(daftar) harga (sewa, ongkos dsb)”. Istilah harga dan biaya sama-sama memiliki berkaitan dengan uang, sedangkan dari segi konsumen Kotler (2000:439) mendefinisikan “Biaya merupakan sejumlah uang yang dibebankan atas suatu produk atau jasa, atau jumlah dari nilai yang ditukar konsumen atas manfaat-manfaat karena memiliki atau menggunakan produk atau jasa tersebut”.
Dari kedua definisi diatas mengenai teori biaya, kami dapat menyimpulkan bahwa uang adalah alat pembayaran untuk membeli barang atau mendapatkan suatu jasa. Dan biaya adalah sebagai dasar penentuan tarif jasa angkutan/transportasi. Tingkat tarif transportasi didasarkan pada biaya pelayanan yang terdiri dari biaya langsung (Direct cost) dan biaya tidak langsung (indirect cost). Biaya langsung adalah biaya yang diperhitungkan dalam produksi jasa-jasa angkutan, misalnya untuk gaji awak pesawat, biaya pendaratan dan biaya bahan bakar. Sedangkan untuk biaya tidak langsung adalah biaya yang dikeluarkan dalam penerbangan yang terdiri dari biaya harga, peralatan reparasi worshop, akutansi dan biaya kantor/umum.
- 2. Teori Kualitas Layanan
Menurut Martin (2001,p.6), “Kualitas layanan adalah suatu kemampuan untuk memenuhi kebutuhan internal dan eksternal pelanggan secara konsisten sesuai prosedur. Dalam hal ini penyedia jasa dituntut untuk berusaha mengerti apa yang diinginkan pelanggan, sehingga mempunyai harapan mendapatkan kualitas pelayanan yang baik”. Sedangkan menurut Kotler (2006,p.139), “Kualitas jasa harus dimulai dari kebutuhan pelanggan dan berakhir dengan kepuasan pelanggan serta persepsi positif terhadap kualitas jasa”.