Mohon tunggu...
Erman Adia Kusumah
Erman Adia Kusumah Mohon Tunggu... -

Mahasiswa

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Ketika Zionis Saudi Mendukung Israel

21 Desember 2017   09:47 Diperbarui: 21 Desember 2017   10:21 759
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Palestina, rubrik yang belakangan ini menjadi primadona berita di akhir tahun, permasalahan pengakuan Donald Trump terhadap Jarusalem sebagai ibu kota Israel membuat seantero dunia berguncang, banyak aksi menentang pernyataan kompetitor Hilary Clinton ini, permasalahan politik antara Palestine dan Israel ini bergeser menjadi isu agama.

Israel memang tidak hanya mendapat dukungan pemerintah USA namun juga dapat dukungan sahabat setianya Arab Saudi, dimana dengan gagah Saudi menawarkan Abu Diss kota dekat Jarusalem sebagai Ibu Kota Palestina, memang bukan hal yang aneh jika Saudi ini memberikan statement tersebut.

Hal ini karena hubungan Saudi sangat mesra dengan kedua negara tersebut, bahkan adanya kemungkinan Arab Saudi akan membuka kedutaan di Israel untuk memuluskan kisah romantis mereka yang selama ini backstreet di depan publik, hal ini menunjukkan pula karakter asli Saudi sebagai negara adidaya timur-tengah dan sebagai negara dipuja-puja kaum takviri

Belakangan ini para Takviri garis keras (Fans Saudi) dimana yang selalu menggebu dalam mengkafirkan yang berbeda faham, dan mengkampanyekan konflik suriah tapi amnesia dengan konflik Yaman yang dilangi Saudi, dimana para penceramah berjenggot panjang itu, apa mereka tidak bisa mengkritik lagi? Apa mereka takut tak dapat uang dari Zionis Saudi? Dimana mereka yang berbicara mengenai "kesucian" dan kebenaran tabu ala jenggotis.

Mereka melabeli diri mereka sebagai ahli sunnah tapi nyatanya mereka adalah ZIONIS WAHABI yang bertaqiyah sebagai Sunni, entah misi apa yang dilaksanakan merek sehingga banyak memutar balikan fakta sejarah, kaum muslim Indonesia yang befitu setia selalu mendukung Palestina harusnya kita mendesak untuk pemerintah Indonesia memutuskan hubungan diplomatik dengan Saudi sebagai bentuk protes.

Apakah kita umat muslim takut jika hubungan diplomatik putus maka kaum muslimin tidak bisa pergi haji? Jika masih takut berarti kemanusian umat islam belum terbangun, kepedulian kita terhadap palestina hanya di mulut saja. 

Apakah anda tahu dana haji yang kalian berikan kepada pemerintah Saudi adalah untuk membunuh saudara kalian sendiri di Yaman dan kemungkin untuk membantu Israel dalam pembumihangusan rakyat Palestine. Masih ingat kedatangan Salman ke Indonesia? Tidak lama setelah kedatangannya ia menyerang Yaman membunuh para wanita dan anak-anak disana. Apakah tragedi ini ada diceramah para kaum jenggot? Tentu tidak karena mereka pro saudi, mereka tak peduli saudara muslim merek di genosida

Apa ketika kita berani menyebarkan untuk boikot produk Israel, apakah kita berani untuk mengatakan Boikot Arab Saudo sebagai bentuk dukungan terhadap Kaum Muslimin.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun