Mohon tunggu...
Disisi Saidi Fatah
Disisi Saidi Fatah Mohon Tunggu... Blogger

Cendekia Al Azzam - Penyuka warna biru yang demen kopi hitam tanpa gula | suka mengabadikan perjalanan melalui tulisan untuk dikenang di kemudian hari | Suka Buku dan Film

Selanjutnya

Tutup

Film Artikel Utama

"Sihir Pelakor", Bukan Sekadar Film Horor, tapi Luka Keluarga yang Bikin Geregetan

11 Agustus 2025   15:58 Diperbarui: 12 Agustus 2025   14:04 316
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Poster Film Horor "Sihir Pelakor" Bioskop Indonesia 2025. (Sumber: starvisionplus)

Jujur aja, tema perselingkuhan yang dibumbui ilmu hitam di perfilman Indonesia itu bukan barang baru. Rasanya kita udah sering banget disuguhin formula kayak gini. Tapi, entah kenapa, pas aku nonton Sihir Pelakor yang rilis 31 Juli 2025 kemarin, rasanya ada yang beda. Film garapan sutradara Bobby Prasetyo di bawah naungan Starvision ini berhasil ngasih sentuhan yang, meskipun familiar, tapi "kena" banget di emosi.

Diangkat dari kisah viral di sebuah podcast yang konon adalah kisah nyata tentang sihir kuno Jawa bernama Sabdo Pandito, film ini dari awal udah ngasih aura ngeri yang terasa personal. Ini bukan horor tentang iseng manggil setan di villa kosong, ini tentang kehancuran sebuah rumah tangga dari dalam. Dan sebagai penonton, kita diajak buat jadi saksi betapa rapuhnya sebuah keluarga saat digempur serangan dari luar dan dari dalam.

Alur Cerita: Ketika "Keluarga Cemara" Dihantam Badai Sihir

Film ini ngenalin kita ke keluarga Pak Edi (diperankan oleh Fathir Muchtar) dan istrinya, Jurniati atau Mba Jum (Marcella Zalianty), beserta dua anak mereka, Vita (Neona Ayu) dan Dwi (Jared Ali). Awalnya, mereka adalah potret keluarga harmonis yang adem ayem. Sampai akhirnya, badai itu datang dalam wujud Rini (Asmara Abigail), si pelakor yang nggak cuma modal pesona, tapi juga "bekingan" dari dunia lain.

Sejak Edi kepincut Rini, semuanya berubah total. Edi yang tadinya ayah dan suami penyayang, jadi sosok yang dingin, pemarah, dan asing. Puncaknya, dia pamit pergi dinas ke luar kota, sebuah kepergian yang ternyata jadi awal dari mimpi buruk panjang bagi keluarganya.

Nah, di sinilah keunikan plot Sihir Pelakor mulai terasa. Ada elemen distorsi waktu yang bikin penonton ikut bingung sekaligus ngeri. Bagi Mba Jum dan anak-anaknya, rasanya baru beberapa hari ditinggal Edi. Tapi anehnya, para tetangga mulai nanyain Edi yang udah lama banget nggak kelihatan. Ternyata, tanpa mereka sadari, Edi udah pergi lebih dari setahun! Gila, kan? Mereka sekeluarga kayak dimasukin ke dalam sebuah gelembung waktu oleh sihir Rini, bikin mereka terisolasi dari realita.

Dari sinilah perjuangan keluarga ini dimulai. Dengan bantuan Pak Ustadz Rahmat (Alfie Alfandy), mereka mulai sadar kalau semua kejanggalan ini bukan masalah rumah tangga biasa, tapi ada campur tangan ilmu hitam. Teror pun nggak cuma datang dari luar, tapi juga dari dalam rumah, mengancam kewarasan dan keselamatan mereka semua.

Ulasan Pribadi: Horor yang Menusuk dari Sudut Pandang Anak

Kalau ditanya apa yang paling kuat dari film berdurasi 93 menit ini, aku akan jawab: karakterisasi dan sudut pandang. Penulis sekelas Upi berhasil meracik sebuah naskah di mana horornya nggak cuma soal penampakan atau jumpscare, tapi lebih ke teror psikologis yang dialami para tokohnya.

Selain itu, akting "Nendang" dari Neona Ayu sebagai Vita ini juara banget. Dia berhasil jadi pusat emosi dari keseluruhan film. Lewat matanya, kita nggak cuma lihat setan, tapi kita ikut ngerasain POV jadi anak korban perselingkuhan yang dunianya hancur lebur.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun