Sahabat Kompasianer pernah nggak mengalami demam saat jauh dari rumah, sendirian di tanah rantau, tanpa keluarga, dan tak tahu harus berbuat apa? Saya pernah. Suatu ketika, tubuh saya drop. Demam tinggi membuat badan lemas, kepala berat, dan pikiran penuh rasa tidak nyaman. Bahkan untuk sekadar bangun dari tempat tidur pun terasa seperti beban berat.
Yang menarik, saat itu saya tidak diberi obat modern, tidak diajak ke dokter, apalagi disuruh periksa ke puskesmas. Orang tua asuh saya justru memberikan tiga potong bawang putih kecil dan menyuruh saya menelannya bersama satu sendok madu murni. Rasanya? Jangan tanya. Tapi demi sembuh, saya jalani.
Ajaibnya, keesokan harinya tubuh saya jauh lebih ringan. Panas mulai turun. Bahkan dua hari kemudian saya benar-benar pulih. Sejak itu, bawang putih dan madu jadi semacam “senjata darurat” setiap kali saya atau teman di madrasah jatuh sakit. Kami pun mulai terbiasa mengobati demam dengan cara sederhana ini.
Tapi benarkah cara ini memang manjur? Atau hanya sugesti? Mari kita bahas dari berbagai sisi: ilmiah, kesehatan, dan bahkan perspektif Islam.
Kandungan Ajaib dalam Bawang Putih dan Madu
Secara ilmiah, bawang putih (Allium sativum) mengandung senyawa aktif bernama allicin, yang memiliki sifat antibakteri, antivirus, dan antiinflamasi. Penelitian dari Journal of Immunology Research tahun 2015 menjelaskan bahwa allicin mampu mempercepat respon imun tubuh terhadap infeksi. Selain itu, riset yang dipublikasikan oleh National Center for Biotechnology Information (NCBI) menyatakan bahwa allicin berperan dalam menghambat pertumbuhan mikroorganisme patogen.
Sedangkan madu adalah cairan alami yang kaya antioksidan, vitamin, dan enzim. Dalam jurnal Oxidative Medicine and Cellular Longevity (2021), madu diketahui memiliki efek antimikroba dan membantu meredakan gejala batuk serta demam ringan. Kandungan gula alami seperti glukosa dan fruktosa juga memberi energi instan, penting untuk tubuh yang sedang lemah.
Gabungan bawang putih dan madu menciptakan perpaduan yang tak hanya meningkatkan daya tahan tubuh, tetapi juga menenangkan peradangan dan mempercepat proses pemulihan alami. Tak heran bila metode ini diwariskan secara turun-temurun dalam pengobatan tradisional.
Pandangan Islam terhadap Bawang dan Madu
Dalam Islam, madu bahkan disebut secara eksplisit dalam Al-Qur’an:
“Dari perut lebah itu keluar minuman (madu) yang bermacam-macam warnanya, di dalamnya terdapat obat yang menyembuhkan bagi manusia.”
- (QS. An-Nahl: 69)