Mohon tunggu...
Zainab El Khadijah
Zainab El Khadijah Mohon Tunggu... Guru - Ghuroba

Orang yang paling baik di antara kalian adalah yang bermanfaat bagi orang lain

Selanjutnya

Tutup

Kurma

Ramadhan Bulan Cinta Kemanusiaan

20 April 2021   19:48 Diperbarui: 20 April 2021   19:54 319
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kisah Untuk Ramadan. Sumber ilustrasi: PAXELS

Dikit-dikit "eh lagi puasa gak boleh ghibah" hal senada "mumpung Ramadhan jeng, pahala diobral, jangan pelit-pelit, harus rajin sedekah" atau yang lain "puasa gak boleh boong" yang nampak keren dikit "yang puasa hormati yang tidak puasa, ini toleransi" hah?Bener semua. Cuma ya kok cuma di bulan Ramadhan toh mak. Emang ajaran Islam diterapin cuma di bulan puasa doang mak? Terus bila Ramadhan berakhir barbar ngibahin orang? Duh Gusti. Jadilah keindahan Islam hanya nampak di bulan Ramadhan. 

Islam adalah ajaran yang super lengkap. Hal sepele soal kebersihan diri saja diatur, apalagi persoalan kemanusiaan. Bahkan dalam kondisi tertentu harus mendahulukan rasa kemanusiaan ketimbang ibadah. Misal, kita lagi mau shalat, tiba-tiba mendengar orang minta tolong karena kecelakaan. Ya harus kita mendahulukan menolong orang tadi, bukan cuek ninggalin dan tetap shalat. Contoh sederhana. Islam juga mengajarkan sedekah tidak hanya kepada Muslim, tetapi kepada fakir miskin, ya siapapun yang ditemui, nonMuslim tanpa kecuali. 

Rasa belas kasihan dan kasih sayang telah dicontohkan Rasulullah dalam memperlakukan sesama. Orang jahat sekalipun tetap Rasulullah sayangi. Rasulullah pernah dilempar kotoran tiap mau berangkat shalat, ketika tidak kelihatan lagi beliau malah menjenguk ke rumahnya. Tumbuhlah rasa cinta dalam hati orang tersebut dan masuk Islam. Peristiwa lain, Rasulullah tetap menyuapi seorang nonMuslim tuna netra padahal orang itu mencaci maki Rasul orang gila, penyihir, diumumkan di pasar-pasar lagi.

 Rasul tidak menghalangi rasa kasihnya. Hingga akhirnya orang itu masuk Islam setelah Rasul wafat. Kenapa? Karena Rasul tidak pernah berkata apa-apa saat menyuapi meski dihina dihadapannya. Abu Bakar menggantikan untuk menerukan kebiasaan Rasul, Si tuna netra merasa tangannya berbeda dengan yang biasanya. Akhirnya dia bertanya kemana orang yang biasa menyuapi, Abu Bakar menyampaikan bahwa orang itu adalah Muhammad telah wafat. Si tuna netra menangis menyesali ternyata yang dihina memiliki sifat mulia. Demikian seharusnya sikap ummatnya kepada sesama. 

Tetap bersyukur lah ummat mengerti ajaran Islam meski tahunan memancarkan cahaya keindahannya. Daripada tak mengenal antara puasa dan tidak. Hanya saja, andai, kaum Muslim mengerti hakikat Islam mengajarkan kasih sayang yang tinggi tidak akan terjadi bully membully, menyakiti hati, dan merendahkan sesama. 

Islam itu sendiri agama rahmat di sepanjang masa bukan tahunan. Mari jalankan ajaran Islam baik di dalam puasa ataupun di luar puasa. Jaga hati, jaga lisan, jaga persaudaraan terlebih kepada sesama Muslim. Satukan hati dan pikiran. Bersatu menebar rahmat dan kasih sayang sebagaimana yang diajarkan Islam melalui panutannya, Rasulullah shallallahu alaihi wasallam. 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun