Singkatnya, pandemi COVID-19 terbukti membawa dampak positif terhadap pola hidup, kehidupan sosial, dan kadar polusi terutama polusi udara dalam lingkungan, dan seperti cahaya yang tidak akan dikenal tanpa dikenalnya kegelapan, dampak positif tersebut tidak akan kita sadari jika pandemi COVID-19 tidak terjadi.
REFERENSI:
Carslaw, David. “Evidence of an increasing NO2/NOX emissions ratio from road traffic emissions”. Atmospheric Environment 39.26 (2005):4793-4802. Print.
European Space Agency. (2020, 13 Maret). Coronavirus: nitrogen dioxide emissions drop over Italy. Diakses pada 22 April 2020, dari http://www.esa.int/ESA_Multimedia/Videos/2020/03/Coronavirus_nitrogen_dioxide_emissions_drop_over_Italy
Gardiner, Beth. (2020, 8 April). Pollution made COVID-19 worse. Now, lockdowns are clearing the air. Diakses pada 22 April 2020, dari https://www.nationalgeographic.com/science/2020/04/pollution-made-the-pandemic-worse-but-lockdowns-clean-the-sky/
Sebayang, Rehia. (2020, 18 Maret). Ambil Positifnya, Wabah Corona Berikan Sisi Baik Umat Manusia. Diakses pada 3 Mei 2020, dari https://www.cnbcindonesia.com/news/20200318185451-4-145944/ambil-positifnya-wabah-corona-berikan-sisi-baik-umat-manusia
The Guardian. (2020, 28 April). How did coronavirus start and where did it come from? Was it really Wuhan’s animal market?. Diakses 7 Mei 2020, dari https://www.theguardian.com/world/2020/apr/28/how-did-the-coronavirus-start-where-did-it-come-from-how-did-it-spread-humans-was-it-really-bats-pangolins-wuhan-animal-market