Mohon tunggu...
Andi
Andi Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Pengajar Pemula

Cara membuat hidup tidak ribet adalah dengan mengelola dan mengontrol pikiran kita dengan baik

Selanjutnya

Tutup

Diary

Basa Basi tentang Konflik

20 April 2021   08:58 Diperbarui: 20 April 2021   09:04 120
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://zippywriters.com/

Dalam kehidupan ini, tentu sanga jarang bagi kita untuk tidak bertemu dengan permasalahan. Hidup ini cukup luas dan cukup rumit sehingga sangat bagi mudah bagi manusia untuk mencari permasalahan. Justru, terkadang permasalahan ini menjadi hal yang menghambat kita untuk bertumbuh. Permasalahan-permasalahan yang dialami tidak hanya berasal dari luar diri kita, namun sering kali, kita juga memiliki permasalahan dari dalam diri kita, bahkan mungkin lebih banyak permasalahan yang berasal dari dalam diri kita. Banyak hal yang mempengaruhi kemunculan permasalahan ini, salah satunya adalah kepribadian yang berbeda-beda. Namun perbedaan kepribadian ini juga menjadi dasar untuk menyelesaikan permasalahan yang ada. Orang yang bisa menyelesaikan permasalahan adalah orang yang terikat dengan permasalahan tersebut. Mungkin, orang lain bisa membantu, namun yang menentukan tetaplah diri sendiri.

Kawasan permasalahan yang dibahas dalam opini ini adalah permasalahan yang berasal dari orang lain, atau permasalahan dengan orang lain. Permasalahan sejenis ini sering kita temui dalam lingkungan masyarakat. Mungkin di tempat kerja, di sekolah, di gereja, atau di mana pun. Permasalahan seperti ini akan menyebabkan banyak dampak jika tidak segera diselesaikan atau mungkin memilih untuk menghindar. Tidak jarang manusia yang menghindari konflik, atau juga banyak orang yang tidak tahu bagaimana caranya menyelesaikan konflik agar tetap bisa melakukan self improvement. Dalam opini ini, salah satu bahasan yang dipaparkan adalah cara untuk mengatasi masalah. Pembahasan yang dipaparkan adalah pembahasan secara esensial dan sedikit mencantumkan praktik yang sejalan.

Penyelesaian masalah ini bisa disebut juga dengan manajemen konflik. Dalam menyelesaikan konflik ataupun permasalahan kita, mungkin dapat dilakukan dengan berargumen dengan orang yang bermasalah dengan kita atau dengan cara mendiskusikannya. Berargumentasi yang dimaksud di sini bukanlah argumentasi yang dapat menimbulkan perpecahan dalam kehidupan bermasyarakat, namun lebih kepada menyampaikan perasaan kita. Salah satu tindakan yang perlu kita lakukan ketika kita memiliki sebuah konflik ataupun permasalahan adalah bersikap tenang dan tidak gegabah. Dengan bersikap tenang, kita akan lebih mudah untuk berpikir secara rasional dan tidak melakukan hal-hal yang tidak masuk akal. Dengan sikap tenang, kita akan lebih mudah untuk menemukan penyelesaian permasalahan yang sedang kita hadapi. Kita juga akan lebih mudah untuk menyampaikan isi hati dan pendapat kita.

Dalam mengungkapkan pendapat dan isi hati, kita bisa melakukan komunikasi asertif. Komunikasi ini saya temukan pada video Satu Persen yang membahas terkait permasalahan. Dikatakan bahwa komunikasi asertif ini merupakan komunikasi di mana kita bisa mengungkapkan pendapat kita, isi hati kita tanpa melupakan isi hati dan pendapat orang lain. Sehingga, dalam komunikasi ini tidak ada yang kalah, dan dua-duanya menang. Komunikasi ini berbeda dengan dua jenis komunikasi yang lain yaitu komunikasi Agresif dan komunikasi Pasi. Dalam komunikasi Agresif, kita lebih mementingkan diri kita daripada orang lain, sehingga orang lain akan merasa dihakimi dan para akhirnya, tidak menyelesaikan masalah namun justru menambah masalah. Sedangkan dalam komunikasi pasif, kita lebih mementingkan diri orang lain, kita memendam amarah kita. Hal ini juga tidak baik, karena dengan demikian, akan lebih mudah bagi kita untuk memendam kebencian sehingga pada akhirnya akan menghasilkan dampak yang negatif juga. Untuk itu, kita perlu tahu berkomunikasi dengan asertif. Salah satu cara yang dapat dilakukan dan sering dilakukan di dalam komunikasi asertif ini adalah menggunakan "i statement". Cara ini mengarahkan kita untuk lebih sering menggunakan kata "aku" ketika hendak mengungkapkan perasaan dan pikiran kita. Dengan demikian, orang lain tidak akan merasa di hakimi.

Kesimpulannya adalah bahwa ketika kita punya konflik dengan orang lain, secepat mungkin kita harus menyelesaikannya agar kita bisa menumbuhkan diri kita, mengasah keterampilan kita serta bisa menjadikan hidup kita menjadi lebih bahagia. Jangan takut untuk melihat masalah, karena masalah juga bisa mendewasakan umat manusia.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun