Mohon tunggu...
Ignasia Kijm
Ignasia Kijm Mohon Tunggu... Wiraswasta - Senang mempelajari banyak hal. Hobi membaca. Saat ini sedang mengasah kemampuan menulis dan berbisnis.

Senang mempelajari banyak hal. Hobi membaca. Saat ini sedang mengasah kemampuan menulis dan berbisnis.

Selanjutnya

Tutup

Film Pilihan

Sebuah Penantian Berbuah Bahagia

20 Mei 2020   15:06 Diperbarui: 20 Mei 2020   19:13 248
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber foto: phillyvoice.com

Tantangan demi tantangan seolah tak berhenti menghampiri kehidupan seorang Andrea Bocelli, penyanyi opera yang mendunia. Keraguan dari sekitarnya dilawan dengan keyakinan bahwa suatu saat ia bisa mewujudkan mimpinya.

‘Someone Like You’ menjadi awal perkenalan saya dengan Andrea Bocelli. Kala itu saya masih duduk di bangku SMP. Teduh rasanya. Lagu itu meninggalkan kesan tersendiri di hati hingga saat ini.

‘Romanza’, ‘La Luna Che non C’e’, ‘Con Te Partiro’, ‘Time to Say Goodbye’ yang dinyanyikan bersama penyanyi opera dari Inggris Sarah Brightman, Melodramma, hingga Chiara seolah menghempaskan saya ke masa lalu. Masa penuh gejolak. Walaupun saya tak mengerti arti liriknya, begitu dalam pesan yang disampaikan.  

Seakan ada getaran yang mengalir dari setiap untaian nada. Getaran yang menguatkan, meneguhkan langkah saya.

Sebagai contoh, ‘El Silencio de la Espera’, lagu berbahasa Spanyol dari album Romanza. Menanti dalam diam, demikian kira-kira artinya. Andrea Bocelli seakan-akan ingin mengungkapkan, ia akan memberikan seluruh hidupnya kepada seorang perempuan yang selama ini berdiam dalam angannya. Pahit manisnya hidup akan dilaluinya bersama rupa yang dicintainya. 

Penyanyi opera terkenal dari Italia. Itu yang saya tahu dari sosok Andrea Bocelli. Tunanetra menjadi pembedanya dengan penyanyi opera lainnya seperti Luciano Pavarotti, Placido Domingo, atau Jose Carreras.

Sumber foto: https://worldfilmgeek.com/2018/01/31/the-music-of-silence-2017/
Sumber foto: https://worldfilmgeek.com/2018/01/31/the-music-of-silence-2017/
Di balik kepopulerannya tersebut tersembunyi kisah yang tak diketahui banyak orang. Jatuh, bangkit, jatuh, bangkit lagi. Demikian lika-liku kehidupan seorang Andrea Bocelli sebagaimana ditampilkan dalam ‘The Music of Silence’ (‘La Musica del Silenzio’) yang tayang di Mola TV movies. Film yang digarap pada 2017 tersebut mengetengahkan persona Andrea Bocelli dengan karakter Amos Bardi.

Tuscany, 1958. Seluruh anggota keluarga bersukacita menyambut kelahiran seorang bayi laki-laki. Ia diberi nama Amos Bardi. Kebahagiaan itu sayangnya tak berlangsung lama. Di usia lima bulan Amos didiagnosis mengalami kerusakan mata bawaan.

Orangtuanya lantas membawa Amos yang masih berusia tiga tahun ke Turin untuk menjalani pengobatan. Saat itu pula untuk pertama kalinya Amos terpesona dengan alunan musik yang menenangkan. Musik dari piringan hitam yang diputar di salah satu ruangan di rumah sakit.

Amos hidup dengan limpahan kasih dari ayah, ibu, adik, dan keluarga besarnya. Mereka tinggal di sebuah peternakan dengan pemandangan alam yang indah.

Amos hanya mengandalkan satu matanya. Setiap objek dilihatnya dengan samar-samar, tak utuh. Namun demikian keluarga mengajarkan Amos kemandirian. Ia mampu beraktivitas tanpa dibantu, termasuk menunggangi kuda kesayangannya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun