Mohon tunggu...
Coco Dress
Coco Dress Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Mataram

Menulis

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Tim PKM PM Universitas Mataram bersama Mitra Membuat Kain dengan Pewarna Serabut Kelapa

21 September 2022   09:20 Diperbarui: 21 September 2022   09:25 190
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

Siapa sih yang ngk tau pohon kelapa?

Orang ornag mneyebutnya pohon seribu manfaat, bagaimana tidak hamper semua bagian nya mulai dari akar, batang, sampai daun dapat di manfaatkan menajdi berbagai macam produk yang bermanfaat. Salah satu bagiannya yang dapat di manfaatkan adalah serabut kelapa

Sabut kelapa merupakan hasil samping dari buah kelapa yang berpotensi cukup besar. Sabut kelapa memiliki struktur serat yang kuat. Kelebihan-kelebihan yang dimiliki sabut kelapa antara lain tidak gampang membusuk dan berjamur serta tahan lama. Setiap tahun, hanya sebesar 15 persen dari keseluruhan persediaan sabut kelapa di Indonesia yang diolah kembali oleh masyarakat sedangkan sisa sabut kelapa yang menumpuk dibiarkan menjadi limbah yang kemudian mengering dan pada akhirnya dibakar. Hal ini juga terjadi pada Desa Tirtanadi, salah satu desa di Kabupaten Lombok Timur yang memiliki banyak limbah sabut kelapa.

Kondisi daerah tropis yang dimiliki Desa Tirtanadi membuatnya cocok untuk ditanami oleh tumbuhan kelapa. Desa Tirtanadi merupakan Desa yang berada pada Kecamatan Labuhan Haji, Kabupaten Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat. Berdasarkan Profil Desa Tirtanadi 2019 tercatat bahwa Desa Tirtanadi memiliki luas wilayah sebesar 512 hektar (ha), dengan luas area persawahan sebesar 322,62 ha, dan areal perkebunan seluas 82 ha. Dari 7.438 total jumlah penduduk di Desa Tirtanadi, sekitar 1.514 penduduk bekerja sebagai buruh tani, dan 717 bekerja sebagai petani.  Data dari profil Desa Tirtanadi 2019 menyebutkan jumlah produksi kelapa mencapai 360.000 butir per tahun (BPS, 2019).

Dengan semua potensi yag dimiliki tersebut, Tim PKM PM Universitas Mataram yang di ketuai oleh samsul sahidi dan di damping oleh bapak Drs. Jeckson Siaahan M.Pd mengajak masyarkat sekitar untuk mengolah serabut kelapa menjadi pewarnaan kain mandalika. Pada pelaksaan nya Tim PKM PM Universitas Mataram tersebut mengajak remaja masjid menjadi mitra dalam penoglahannya. Adapun program berlangsung selama 4 bulan yang di mulai dari awal juni sampe septeber nanti.

Ada beeberapa pelatihan yang di berikan kepada mitra diantaranya: Scouring kain, mordanting kain, merebus serabut kelapa, Desain kain, Pewarnaan kain, penjahitan kain, pelatihan digital marketing, pembuatanakun usaha dan sosmed yang dilakukan secara luring bertempat di rumah ketua mitra.

Hingga saat ini program sudah mencapai tahap akhir dan dalam tahap penyelesain beberapa laporan akhir.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun