Mohon tunggu...
East Gandalf
East Gandalf Mohon Tunggu... Foto/Videografer - Menjadi tua adalah keniscayaan.. dewasa adalah pilihan.

Dari timur matahari terbit...

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Merdeka tapi Merasa Berbeda

24 September 2019   10:42 Diperbarui: 24 September 2019   10:58 181
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

74 tahun negara ini merdeka., tapi masih ada saja bagian dari Indonesia yang merasa bukan Indonesia.. " kami berbeda Ras " katanya.. ,"kulit kami berbeda, rambut kami berbeda, bahasa kami berbeda, kalian adalah penjajah!".

Narasi itu dibangkitkan dari generasi ke generasi, dan selalu menimbulkan perlawanan-perlawanan sporadis dalam jiwa2 "patriotik ras" generasi mudanya. Pemerintah ini setengah hati menegakkan aturan dan enggan menarik garis pemisah yang jelas, takut akan ancaman pelanggaran HAM dan penggaungan isu Rasis yang sensitif.

Ada banyak negara yang terdiri multi ras.. Amerika, Singapura, Afrika Selatan adalah beberapa di antaranya.

Ketika sukuisme  dan ego Ras dikedepankan, maka negara Indonesia tidak akan pernah ada, yang ada mungkin negara Sumatera, Negara Jawa, Negara Kalimantan, Negara Bali,Negara Sulawesi,Negara Timor, Negara Maluku, Negara Papua.Dan inilah yang diinginkan oleh bangsa-bangsa luar yang tergiur dengan potensi-potensi alam Indonesia.

Di sisi lain, ada juga negara yang penduduknya satu Ras tapi bersikukuh ingin merdeka ( Hongkong dan Catalan misalnya ) , jadi sejatinya kemerdekaan itu harus dituntut ketika penduduk suatu daerah, masih tertindas, terbelenggu oleh dominasi maupun tirani yang ingin mengeksploitasi segala sumber daya secara sepihak dan mengekang kebebasan penduduknya.

Papua, luas wilayahnya hampir 3,5 kali luas pulau Jawa, dengan jumlah penduduk kurang lebih hanya 5 juta jiwa ( bandingkan dengan jumlah penduduk pulau jawa kurang lebih 150 juta jiwa ) ,dengan luas wilayah 786.000 km2, maka kerapatan penduduknya hanya 6 jiwa / km2, sementara pulau Jawa kerapatan penduduknya  mencapai 668 jiwa / km2.Karenanya Papua Kaya.. kata sebagian orang... papua tanah surga, tanah yang berlimpah sumber daya alam.Kenyataanya? Sebagian besar penduduk papua di bawah garis kemiskinan. Papua Miskin.. Papua tertinggal, Papua Terbelakang!! itulah fakta yang sebenarnya.

Bahwa Papua memiliki potensi alam yang besar tidak bisa dipungkiri.. tapi selama tidak diolah,tidak dimanfaatkan, potensi tersebut tetaplah belum ada gunanya. Beras,sayur dan segala macam komoditi pertanian & perkebunan dihasilkan dari tanah yang diolah.., bukan tanah yang didiamkan begitu saja dan ujug2 dipanen! Alam ini butuh sumber daya manusia untuk mengolahnya menjadi berguna dan dapat dinikmati untuk mensejahterakan penduduk di atasnya.

Potensi Alam tanpa sumber daya manusia yang memadai adalah kesia-siaan, sebaliknya SDM tanpa potensi alam yang berlimpah tetap bisa menggetarkan dunia.. Singapura sudah membuktikannya, Brunai dan bahkan Belanda yang diagung2kan di Papua sudah membuktikannya, alam mereka tidak seberapa, bahkan daratannya di bawah muka air laut, tapi mereka sukses menjadi negara yang disegani dan makmur karena SDMnya.

Papua Ingin Merdeka.

Dihuni lebih dari 300 suku ( beberapa sumber menyebut 1068 suku) , dengan beragam bahasa yang berbeda, perjuangan kemerdekaan Papua, terkadang dikaitkan dengan perjuangan bangsa Indonesia dulu melepaskan diri dari penjajahan Belanda. Apakah ini adalah hal yang sama?

Dulu Belanda mengeksploitasi Pulau-pulau di nusantara, untuk membangun Amsterdam dan kota-kota lainnya di Belanda, tanpa meninggalkan apapun di bumi pertiwi selain benteng-benteng pertahanan,... motif ekonomi, eksploitasi rempah-rempah yang berlimpah di daerah khatulistiwa untuk dibawa ke Belanda.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun