Mohon tunggu...
Claudia Magany
Claudia Magany Mohon Tunggu... Lainnya - Freelance

Mantan lifter putri pertama Indonesia, merantau di Italia +15 tahun, pengamat yang suka seni dan kreatif!

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Jangan Sekarang, Nak.. Not Today! (4)

20 Mei 2021   18:00 Diperbarui: 20 Mei 2021   18:07 877
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kasrina Syamsari dan Andrej Miric (Foto dok. Pribadi) 

Setelah transplantasi, Andrej masih harus diawasi selama 6 bulan sebab takutnya muncul Graft-versus-host disease (GvHD) secara tiba-tiba. Pemberian lympocite (sel darah putih) dari pendonor juga dilakukan bertahap. Padahal pasien lain umumnya bisa langsung dipulangkan kalau tidak ada komplikasi. Apalagi kalau persentase dengan darah si pendonor itu cocok (match) 80-100%. Artinya, peluang untuk kestabilan darah lebih besar. Kasrina dan Andrej kecocokan darah hanya 50%.

Pulmonary hypertension Andrej juga sangat krusial untuk disembuhkan terlebih dahulu. Karena sudah melakukan transplantasi sebanyak 3 kali, maka paru-paru Andrej menjadi sangat rawan. Karena itu, setiap kali kontrol d RS Serbia atau Italia, paru-parunya harus dicek bersama organ dalam, limpa dan hati. Catatan riwayat medis juga harus dikontrol.

Secara kertas, mereka sudah mendapat izin untuk meninggalkan rumah sakit. Tapi karena tinggal di Serbia dan masih harus kontrol, jadi mereka tinggal di parent house (residen) yang dikelola AGAL, kerja sama dengan RS San Matteo Pavia.

AGAL -- Associazione Genitori e Amici del Bambino Leucemico (Asosiasi Orang Tua dan Teman Anak Leukemia). Lembaga ini menyediakan sarana tempat tinggal khusus untuk menampung pasien oncology department yang datang dari luar Italy. Kasrina dan Andrej tinggal sementara di residen ini yang diberi nama Casa Mirabella. Terdiri dari 10 kamar tidur, dapur besar, ruang tamu dan ruang makan. Semua yang tinggal punya jadwal membersihkan.

Jadwal membersihkan sambil menggendong Andrej (Foto dok. Pribadi)
Jadwal membersihkan sambil menggendong Andrej (Foto dok. Pribadi)

Waktu itu Kasrina tinggal dengan ibu-ibu dari berbagai negara seperti Venezuela, Kenya, Serbia, Romania, Albania dan Marocco. Beda negara, beda budaya, otomatis beda juga adat kebiasaan. Dari semua ibu, hanya satu yang bisa berbahasa Inggris. Selebihnya, berbahasa Italia semua. Mau tak mau Kasrina jadi belajar bahasa Italia untuk berkomunikasi dengan mereka. 

Banyak suka-duka tinggal bersama seatap dengan ibu-ibu yang berbeda latar. Duka yang paling dirasakan di sana, Kasrina selalu diintimidasi oleh ibu-ibu khususnya yang berasal dari Serbia, sebab mereka suka ghibah a.k.a gosip. 

Mungkin mereka pikir Kasrina tidak mengerti obrolan mereka. Bagai singa tidur yang diusik, walau bertubuh kecil dan paling muda, tapi kalau sudah merasa kurang nyaman, meledak juga amarahnya. Siapa berani ganggu, wanita kelahiran Pinrang berdarah Bugis ini, siap melawan!

PANDEMIA

Tahun lalu kalau menonton berita yang menyoal virus di Cina, serasa menonton film fantasia futuristik. Sesuatu yang tak mungkin akan dialami kita semua. Apa mau dikata, Italia menjadi negara kedua yang terkontaminasi virus ini setelah Cina.

Awal-awal, hanya 2 regione yang mendapat label zona merah, yaitu Lombardia dan Veneto. Pavia adalah propinsi di wilayah Lombardia. Tiap hari regione ini menjadi berita utama TV nasional Italia. Jumlah korban terus bertambah demikian cepat. Saya masih ingat, 11 Maret 2020 kata lockdown mulai dipopulerkan saat pemerintah menutup hampir semua kegiatan publik di zona merah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun